Mohon tunggu...
Khadeeja08
Khadeeja08 Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Dunia ini dipenuhi orang-orang baik. Jika kamu tidak menemukannya jadilah salah satunya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seorang Ibu Aktif di Luar Rumah? Simak Penjelasannya

18 Maret 2023   13:00 Diperbarui: 18 Maret 2023   13:21 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Karena apa?  Karena peran Sayyidah Khodijah, beliau mengerti optimalnya harus dimulai dari beliau, sehingga ketika nabi pulang tidak ada beban yang bertambah lagi untuk suami tercinta.Silahkan punya aktivitas diluar rumah tapi seorang ibu akan lebih dimuliakan sebagai seorang ibu atau istri itu ketika pulang kembali ke akhirat. Maka yang perlu diperhatikan pertama ini adalah prioritas keluarga terutama anak.

Selanjutnya yang kedua yang perlu diperhatikan adalah tentang harta. Dikisahkan dahulu Sayyidah Khodijah meskipun beliau mendapatkan penghasilan dari aktivitas dagangnya namun beliau tidak pernah mejadikan hartanya hanya untuk dirinya pribadi.

Bahkan beliau tidak pernah membuat perjanjian pra nikah, karena prinsip beliau itu apapun yang diusahakannya, maka akan dikumpulkan menjadi satu dengan tujuan untuk mensupport cita-cita agar mendapatkan bagian tertinggi di hadapan allah.

 Maka bagi seorang ibu, jika memiliki sebuah harta yang ia dapatkan sendiri dengan usahanya, maka jadikanlah menjadi satu, jadikan harta bersama, lalu rumuskan lah harta itu untuk anak-anak. Anak pertama mau kemana bikin tabungan, bikin persiapan juga anak kedua, anak ketiga, dan seterusnya.

 Dan yang perlu diperhatikan ketiga, yang terakhir adalah luangkanlah waktu untuk berdiskusi, bicara, ngobrol, untuk saling menguatkan bukan untuk mengungkit kekurangan. Karena di zaman sekarang ini banyak kasus seorang ibu yang hanya membiarkan anaknya untuk melakukan aktivitasnya tanpa memperdulikan apa saja yang baru ia lewati, bahkan ada yang menitipkan anaknya kepada saudaranya tanpa pernah menanyakan kemajuannya.

karena hal yang ia utamakan hanya yang penting memberikan anaknya uang bulanan. Ia lupa bahwa anak juga butuh perhatian. Bahkan meskipun seorang anak mengeluhkan masalahnya sekalipun ia tak memperdulikannya, bahkan malah memarahinya.

 Jika hal semacam ini tak terlewatkan untuk menjaga hubugan baik dengan keluarganya maka allah akan menjaga ikatan pertalian rumah tangganya, sehingga dijaga dari sifat-sifat rentan yang kemungkinan bergeser atau menodai kehidupan rumah tangganya. Dahulu nabi jika sibuk tak pernah pulang beliau selalu meminta izin kepada istrinya serta menjelaskan apa yang akan beliau kerjakan, lalu istri nabi tersebut selalu menjawab dengan jawaban yang tenang, sehingga membuat nabi pergi meninggalkan rumah dengan keadaan tenang karena mengingat kata-kata istri beliau yang selalu menguatkan.

Sehingga sepeninggal Sayyidah Khodijah pun dialog nabi dan istrinya selalu terbawa dalam mimpi nabi, karena dialog tersebut nyambung dan sudah sampai pada jiwa nabi. Maka ciptakankah suasana itu.

 Kesimpulannya adalah yang pertama tingkatkan hubungan dengan allah dengan skema sholat dengan baik. Kedua jadilah ibu yang paripurna yang memperhatikan keadaan anak keluarga dengan sempurna, sekalipun ada aktivitas di luar pastikan yang di dalam rumah itu baik dulu.

Ketiga pintu dialog yang dibuka untuk saling menguatkan dengan pasangan itu terjaga, optimal, istiqomah lah dengan 3 ini. Maka tenanglah seorang ibu hingga akhir hayatnya, jika sudah menata ke 3 prinsip ini dengan baik. Jangan sampai menyalahkan anak jika tidak tumbuh baik sebagaimana mestinya, utamanya tanyakan dulu pada diri sendiri bagaimana selama ini cara kita mendidik.

Sekian, semoga bermanfaat dan jika ada kesalahan dalam penulisan saya memohon maaf yang sebesar-besarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun