Mohon tunggu...
Kezia AmeiliaSaktyani
Kezia AmeiliaSaktyani Mohon Tunggu... Seniman - Pelajar

Semua dimulai dari bawah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sebuah Langkah

24 Februari 2021   02:38 Diperbarui: 24 Februari 2021   02:43 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                Selesai sudah upacara. Adalvino melepas topi yang ia kenakan, lalu melangkah meninggalkan lapangan di tengah lautan siswa yang saling bertubrukan menuju ke kelas masing-masing. Ditengah keramaian itu, ada sesuatu yang menubruk tubuhnya, lalu, bruk!

                "Aww!" terlihat seorang gadis sedang memegangi lutut dan sikutnya yang berdarah sambil meringis. Ia terduduk di tengah lapang, merasa linu untuk berdiri.

                "Arunika? Maaf, kamu jadi berdarah," Adalvino menghampiri gadis itu, lalu berusaha membantunya untuk berdiri. Adalvino membopongnya menuju ke UKS untuk mengobati luka-lukanya.

                "Makasih ya Adalvino, sudah bantu aku kesini," Arunika tersenyum sampai matanya hanya segaris.

                "Emang salahku juga kok. Kelas kita sebelahan kan? Kamu udah selesai di obati, kita ke kelas bareng aja. Masih susah jalan?" Adalvino merasa bersalah dan khawatir.

                "Yaudah ayo, makasih sekali lagi ya, Adalvino."

                Mereka berjalan meninggalkan ruang UKS yang sumpek. Berjalan menyusuri koridor menuju kelas mereka masing-masing. Kedua orang itu melewati kelas XI-Sience A, kelas Adalvino. Arunika merasa heran, kenapa Adalvno tidak masuk ke kelasnya, dan malah terus berjalan dengannya.

                "Lho, kelasmu udah kelewat," Arunika menegur Adalvino

                "Kalau kamu jatuh lagi gimana?" Adalvino hanya menatap lurus ke depan

                Mereka berjalan menuju kelas XI-Sience B, kelas Arunika. Setelah sampai di depan pintu, Adalvino pun pamit pergi. Adalvino kembali ke kelasnya, lalu duduk di bangkunya dan siap-siap untuk belajar. Adalvino duduk di barisan ketiga dekat jendela yang menghadap langsung ke arah lapang.

                Bu Jen masuk ke kelas Adalvino untuk memulai pelajaran. Adalvino memperhatikan pelajaran yang diberikan dengan serius. Saat sedang belajar, tidak ada yang bisa mengganggunya karena fokusnya hanya ditujukan pada pelajaran.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun