Mohon tunggu...
Kertas Putih Kastrat (KPK)
Kertas Putih Kastrat (KPK) Mohon Tunggu... Dokter - Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM IKM FKUI 2022

Kumpulan intisari berita aktual // Ditulis oleh Departemen Kajian dan Aksi Strategis BEM IKM FKUI 2022 // Narahubung: Jansen (ID line: jansenjayadi)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Persatuan dan Kesatuan Indonesia di Umur 74 Tahun

31 Agustus 2019   15:00 Diperbarui: 31 Agustus 2019   15:07 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indahnya damai di Indonesia

Beralih ke pasca kemerdekaan, salah satu peristiwa yang dapat menjadi catatan untuk persatuan Indonesia adalah konflik antara Islam dan Kristen di Ambon pada tahun 1999. Terdapat semangat untuk membunuh satu sama lain dengan tujuan membela agama. Di daerah yang penuh dengan orang Kristen, diadakan razia untuk "mencari" orang Muslim. 

Saat Idul Fitri tahun 1999, terdapat seorang pemuka masyarakat Muslim yang dipanah hingga meninggal. Di daerah yang penuh dengan orang Muslim, isi rumah orang Kristen dikeluarkan di jalan dan dibakar. Banyak mayat orang Kristen yang digeletakan di pinggir jalan. 

Dari situlah muncul keinginan membunuh satu sama lain. Masyarakat yang masih hidup di sana beranggapan bahwa keluarga mereka pun semua mati karena "musuh" mereka. Muncul ketegangan antar agama di daerah itu. Pergi ke daerah lain yang dipikirkan hanya apakah mereka akan dibunuh. 

Konflik mereda dan akhirnya pada tahun 2006, Ronald Regang, salah satu warga Kristen dan Iskandar Slameth, salah satu warga Muslim, bertemu dalam acara Young Ambassador for Peace. Di situ mereka membakar semua kebencian yang mereka tulis di kertas, menangis, dan berpelukan. 

Dengan adanya hal itu, kedamaian muncul di antara masyarakat Muslim dan Kristen. Adanya komunikasi menyebabkan mereka tidak merasa takut lagi apabila pergi ke kampung yang dipenuhi dengan orang Muslim atau Kristen. Kedamaian membuat mereka dapat bersatu dan dapat bergerak membangun daerah mereka.5

Di Jakarta pun terdapat gereja dan masjid yang berdekatan yaitu Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal. Toleransi antar keduanya dapat terlihat terutama pada hari raya keagamaan salah satu agama. Pihak gereja dan masjid sama-sama memberi bantuan seperti menyediakan lahan parkir. Pada hari raya Malam Natal dan Natal, pihak masjid menyediakan lahan parkir untuk umat Katolik. 

Sedangkan, pada hari raya Idul Fitri, pihak gereja menyediakan lahan parkirnya untuk umat Muslim. Ini adalah satu hal yang terkesan sederhana, tetapi memiliki makna bahwa akan tercipta ketenteraman dan kenyamanan apabila bangsa Indonesia memiliki rasa toleransi dalam diri masing-masing. 

Menjaga keutuhan bangsa Indonesia

Indonesia adalah negara yang beragam. Masyarakatnya terdiri dari berbagai suku bangsa, agama, dan ras. Indonesia tercipta karena keberagaman, merdeka karena keberagaman, dan sudah seharusnya bergerak maju karena itu. 

Segala peristiwa yang sudah terjadi perlu dijadikan pembelajaran untuk lebih berfokus ke pengembangan sumber daya manusia yang unggul, sesuai dengan tema hari kemerdekaan ke-74 Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun