Mohon tunggu...
Feliciano K. Sila
Feliciano K. Sila Mohon Tunggu... Relawan - Peziarah di Jalan Kehidupan

Menulis untuk menghidupi ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selepas Hari Pergi

7 Desember 2020   01:09 Diperbarui: 7 Desember 2020   02:03 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mentari perlahan memutar haluan
menikung gunung di belakang kampung 
dan mengucap kata pisah: 
sampai besok! 

Di halaman belakang rumah 
ibu sibuk memberi makan ayam-ayam 
yang sepanjang hari pergi mencari hidup 

dan adik membersihkan pekarangan rumah 
yang penuh daun kemiri 
terseret gelombang angin yang beberapa hari ini 
datang berkunjung di seputaran kampung. 

Aku duduk di bongkahan batu besar di teras rumah 
yang bersama ayah kami gotong dari sungai di ujung kampung 
melepas lelah sekembalinya dari hutan membawa seikat pakan ternak 
memandang jauh, jauh sekali. 

Sebentar lagi ibu dan adik akan sibuk di dapur 
sambil bercerita tentang hari yang baru berlalu 
dengan harapan dan kecemasannya,
kegembiraan dan kegelisahannya.

Hari-hari menjelang akhir tahun 
suasana rumah dan kampung terasa lain 
entah mengapa, 
tapi memang demikian yang kurasa.

Kuturun ke selokan di pinggir kebun belakang rumah 
membasuh kaki 
mengirim pergi berbagai rasa 
mengikuti mentari yang sudah sedari tadi pergi menikung gunung.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun