Mohon tunggu...
Pinku Queeny
Pinku Queeny Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga

Hai, aku lagi belajar nulis dan ini blog pertamaku. Aku akan senang jika teman-teman berkenan memberikan komentar sebagai kritik dan saran nya terhadap tulisan ku.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ketika Jogja Bertemu Indah

18 September 2025   07:00 Diperbarui: 18 September 2025   18:57 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Ilustrasi AI dibuat melalui chatGPT 

Aku tersenyum tulus. “Amin. Semoga tercapai ya. Dan jujur… aku kagum banget sama kamu. Keren, sumpah.”

Ia menunduk sedikit. “Makasih, Mas.”

Aku memperhatikan wajahnya. Malam itu, Indah tampak benar-benar larut dalam musik. Ia tidak sibuk mengangkat telepon, tidak sibuk merekam. Hanya menikmati. Berbeda dengan perempuan yang kutabrak sore tadi, yang asyik dengan kameranya. Indah… benar-benar indah, seperti namanya. Kesederhanaannya justru membuatnya menonjol. Dalam hati aku bergumam: dia adalah tipeku.

Khayalanku melayang jauh. Aku masih di Malioboro, tapi pikiranku sudah berlari ke pelaminan. Ah, apa-apaan ini. Aku menggeleng, menertawakan diriku sendiri.

Saat tersadar, aku menoleh ke sekeliling. Kerumunan masih ramai, musik masih mengalun. Tapi… Indah hilang.

Aku terperanjat. “Lho, ke mana dia?” Aku melangkah, menyibak orang-orang, mataku mencari sosok berkemeja kuning. Tidak ada.

“Kenapa nggak pamit? Astaga, aku bahkan belum sempat minta nomor WhatsApp-nya,” gerutuku dalam hati.

Aku terus mencari, lima belas menit lamanya. Nihil. Musik perlahan melambat, tanda pertunjukan segera usai. Penonton mulai bubar, Malioboro tetap ramai seperti biasa—kota ini seolah tak pernah tidur. Tapi Indah lenyap, seakan ditelan malam.

Ada rasa kesal, kecewa, dan sedih yang bercampur jadi satu. Rasanya aku baru saja melewatkan kesempatan besar. Seperti menemukan berlian, lalu menjatuhkannya begitu saja.

Aku menengadah, menarik napas panjang. Ya Tuhan… kalau memang Kau berkehendak, izinkan aku bertemu lagi dengan gadis itu. Tunjukkan aku keajaiban-Mu.

Indah. Namanya terus terngiang di kepalaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun