Mohon tunggu...
Deddy Kurniawan
Deddy Kurniawan Mohon Tunggu...

berusaha yang terbaik untuk hidup yang hanya sekali

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Mengapa Sulit Sekali Berlaku Jujur ?

22 Januari 2014   09:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:35 2531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jujur, satu kata yang sering diucapkan tetapi untuk dipraktikkan dalam kesehariannya menemui berbagai kendala. Setiap orang tua yang peduli dengan pendidikan akhlak anak-anaknya pasti selalu menekankan mereka untuk berperilaku jujur di setiap waktu dan tempat. Jujur itu adalah perbuatan yang terpuji, semua orang deal with it. Mengatakan sesuatu berdasarkan apa yang dilihat,didengar,dilakukan dan dirasakan itulah kejujuran. Dengan berkata jujur dapat menenangkan batin walaupun nantinya timbul konsekwensi yang harus dihadapi, entah itu berbentuk reward atau hukuman.  Syukur-syukur kalau mendapat reward, kalau mendapat hukuman bagaimana ? Orang yang berkata jujur juga belum tentu mendapatkan apresiasi yang setimpal dari masyarakat.

Berkata jujur memang tindakan sportif, tetapi tidak semua orang memberikan apresiasi yang sama. Penilaian setiap individu berbeda, tergantung mereka melihat dari aspek yang mana. Seorang koruptor dari partai x yang mengaku mengambil hak milik orang lain misalnya. Si A menilai positif pengakuan si koruptor karena memberikan pembelajaran yang berharga bagi banyak orang agar tidak melepaskan diri dari tanggung jawab terutama kepada pihak-pihak yang telah berjasa mendudukkannya pada posisi bergengsi tersebut. Sedangkan si B belum tentu sependapat,  justru  dia menilai tindakan melanggar hukum dengan cara korupsi sangat sulit dimaafkan. Karena menurutnya,  itu perilaku pejabat publik yang tidak terpuji dan imbasnya akan mengikis kepercayaan masyarakat dan pengakuan secara jujur tidak cukup untuk menghapus kesalahan itu.  Si C lain lagi dia justru melihat darimana asal partai si koruptor dan langsung memberikan penghakiman sepihak kepada semua elemen partai tersebut, walaupun belum tentu semua orang yang ada di partai tersebut berperilaku sama. Beda orang, beda sudut pandang penilaian, beda pendapat.

Kenapa anda tidak berkata jujur ?

Perasaan bersalah melakukan perbuatan yang tidak semestinya, cenderung mendorong seseorang untuk membentengi dirinya atau orang lain yang memiliki hubungan dengannya. Action yang sering diambil untuk berlindung di balik kesalahan sebelumnya adalah berbohong. Yakinkah kebohongan akan menyelesaikan masalah ? Justru dengan berbohong semakin melahirkan kesalahan beruntun yang malah membuat situasi makin rumit dan sulit untuk melepaskan rasa bersalah dalam diri seseorang.

Kebohongan adalah bentuk proteksi dini terhadap kesalahan/kekeliruan dan jalan keluar pintas yang diambil untuk keluar dari suatu masalah. Kebohongan bukan merupakan solusi untuk pemecahan masalah yang ada dan bentuk pelarian dari tanggung jawab, sebaliknya malah menambah masalah yang ada. Kesalahan yang diproteksi dengan berbohong berpotensi mengakumulasikan masalah-masalah baru yang akhirnya menganggu kualitas hidup seseorang.

Kekhawatiran adalah produk psikis dari sebuah kesalahan. Selama masalah belum terselesaikan, kekhawatiran akan terus ada dan terus melekat pada jiwa seseorang. Bagaimana supaya kekhawatiran itu hilang ? simple saja temukan formula jitu untuk melepaskan diri dari masalah. Apa formula jitu itu ? tentu saja dengan berperilaku jujur. Bukankah dengan berperilaku jujur justru akan melahirkan masalah baru seperti pencitraan yang  jatuh,hinaan dan ejekan orang, mendapat malu dan hal-hal yang nantinya cenderung merugikan diri sendiri. Itu masalah ego yang terlalu mementingkan penilaian dari orang lain terhadap anda. Padahal siapa yang melakukan kesalahan tersebut ? anda bukan, jadi anda yang harus memperbaiki diri bukan orang lain. Lalu ketika kita berperilaku jujur terus dibully bagaimana ? Setiap orang bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukannya.

Berperilaku jujur merupakan suatu proses untuk menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya. Hukuman yang diterima dari suatu kesalahan merupakan sarana pembelajaran yang tepat untuk memperbaiki diri dan jalan keluar yang terbaik dari suatu masalah. Cercaan atau hinaan yang diterima dari orang lain jadikan motivasi untuk memunculkan potensi diri kita yang lain dan buktikan bahwa kita bukan seperti yang mereka kira. Oleh sebab itu budayakan bicara jujur sejak sekarang.

Wassalam

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun