Ketika Semut-Semut Ngopi
Semut-semut kecil itu seragam berbaju hitam
Kaki-kakinya yang mungil rapi berlarian dalam barisan
Sesekali, satu-dua diantaranya bersalaman cinta
Sembari menggenggam erat tetes-tetes kopi pada maksilanya
Semakin malam semut-semut itu kian ramai berkumpul
Antena di kepalanya yang merupa radar itu saling melacak diri
Menangkap jejak kopi manis di dalam secawan candu
Aku sengaja menyisakannya sedikit diantara cubitan kantuk   Â
Semut-semut kecil hitam itu selalu setia menemaniku
Disetiap harinya, disepanjang malamku yang berlarian cepat
Esok malam seperti biasa, kembali kan kusapa semut-semut itu
Bersama sisa secangkir kopi manis menggodanya pulang menuju liang
Â