(1)
Aku tak pernah berlari diantara kemabukan pamormu
Tidak juga sembunyi daripada glamornya candamu
Candumu itu, yang kau tawarkan lewat bercawan madu
Sekedar kucecap sebagai pertalian pertemanan lalu
(2)
Sering malah, engkau mencoba mencumbuku penuh
Menangkapku hangat dalam bayang mesramu sungguh
Bahkan engkau selalu ingin agar aku menetap teduh
Pada rumah ramah kesetiaan fanamu yang tak bersuluhÂ
(3) Â Â Â
Tak pernah bermukim sakwa sangka curigaku padamu
Kamu teman setia yang selalu menghangatkan terompahku
Candaanmu itu, candu terbaikmu yang kutahu menyaru  Â
Dan aku tak mau kehilanganmu meski tak memesrai kamu