Mohon tunggu...
Gunawan Wibisono
Gunawan Wibisono Mohon Tunggu... Administrasi - Palembang, Sumatera Selatan

puisi adakalanya menggantikan rembulan diwaktu malam dan hadir menemanimu di siang hari tatkala hatimu gundah maka aku adalah puisi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dunia, Aku Disini!

16 Juni 2018   21:34 Diperbarui: 16 Juni 2018   22:05 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(1)

Aku tak pernah berlari diantara kemabukan pamormu

Tidak juga sembunyi daripada glamornya candamu

Candumu itu, yang kau tawarkan lewat bercawan madu

Sekedar kucecap sebagai pertalian pertemanan lalu

(2)

Sering malah, engkau mencoba mencumbuku penuh

Menangkapku hangat dalam bayang mesramu sungguh

Bahkan engkau selalu ingin agar aku menetap teduh

Pada rumah ramah kesetiaan fanamu yang tak bersuluh 

(3)     

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun