Padang rumput yang sepi, sepoi hembusan angin menyibak teguh liarnya ilalang Sekelebat tampak Dandelion mungil,rapuh berdiri sendiri...
Melukis tentang Dandelion dalam kata, seolah menyingkap tabir dari sebuah kebekuan diri yang selalu tenang bersembunyi...tahukah apa itu Dandelion ????
Dandelion tidaklah tumbuh sebagai bunga yang hidup di taman-taman hias,seperti bunga lainnya. Ia bersembunyi di balik ilalang yang kerap tidak memperdulikannya.
Dandelion tidak secantik mawar ketika mekar,tidak seceria matahari yang bersinar,tidak serapuh melati yang selalu tampak ingin di cintai...dandelion memiliki jati dirinya sendiri...
Dia putih karena dia angun dan tenang dari dalam ...dia tumbuh dengan sendirinya, dia tidak pernah butuh air dari tempayan manapun untuk menyiraminya meskipun tempayan itu terbuat dari emas ataupun kayu tua...karena dia telah menerima langsung air kehidupan dari langit.
Dandelion tumbuh tegak di antara ilalang yang telah menguning, dia memberikan warna cantik di antara ilalang yang telah menua oleh masa
Namun dandelion tidak mampu melawan ketentuan takdir ketika angin harus datang dan memporak porandakan seluruh kepak-kepak serabut kelopaknya dan dia akan berubah menjadi satu batang yang berdiri tegak meskipun sendirian
Tahukah engkau jika sesungguhnya dandelion akan selalu setia mengikuti kemana angin akan menerbangkannya, dia bebas dan terus bergerak bersama angin dan tidak ada satupun yang tahu keberadaannya ...tidak ada satupun yang tahu kemana kelopak-kelopak lembut itu akan terbang...dia hanya terus terbang dan terbang nun jauh hingga takdir angin menghentikannya.
Dan sesungguhnya itu bukan akhir dari kematiannya atau bahkan akhir dari jejak dia tetapi itu justru awal dari kehidupannya
Mengapa aku kutipkan sedemikian ???
Serabut-serabut kelopak dandelion yang terlihat rapuh sesungguhnya perkasa ketika di tiup angin, dia terbang memutuskan diri dari batangnya karena dia ingin tumbuh dan melahirkan tunas baru