Mohon tunggu...
Kazena Krista
Kazena Krista Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Fotografer

Best in Opinion Nominee Kompasiana Award 2021

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Novel Fantasi untuk Siapa?

19 September 2021   03:32 Diperbarui: 24 September 2021   08:17 1441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi novel-novel fantasi. ( Sumber: Pexel | Foto oleh Artem Beliaikin) 

Berikut tiga (3) di antaranya:

#1 Kesenangan 

Selalu akan ada orang-orang yang menganggap membaca novel "tidak berguna" atau "tidak berisi" (baca: bagaimana mungkin ada orang yang menjadikan membaca sebagai kegemarannya tapi beranggapan begitu?
Bukankah semua bacaan adalah valid);

jika membaca novel saja dianggap "tidak berguna" atau "tidak berisi" bagaimana dengan novel fantasi yang ceritanya lebih banyak diisi dengan rekaan imajinasi ajaib para penulisnya? 

Membaca demi kesenangan.(Sumber: Pexel | Christian Benavides) 
Membaca demi kesenangan.(Sumber: Pexel | Christian Benavides) 

Membaca, bagi saya, tak melulu soal mendapatkan ilmu pengetahuan supaya terlihat keren—meskipun boleh jadi demikian. 


Namun, yang saya tahu, novel fantasi membuat saya bisa bersenang-senang dalam sebuah bacaan, sekalipun stres menerjang (baca: stres yang maksud bisa menimpa siapa saja dan bentuknya bisa apapun seperti deadline pekerjaan, tugas-tugas kampus, peer dari sekolah, pekerjaan rumah tangga yang tidak ada habisnya, dan lain sebagainya). 

#2 Latihan

Sebuah fakta menarik diungkapkan oleh Academy of Sciences yang mengatakan bahwa memori seorang pembaca novel rutin 32% lebih kuat dibandingkan orang yang tidak suka membaca sama sekali. 

Berdasarkan hal itu, jika buku non fiksi mengantarkan seseorang ke berbagai ilmu pengetahuan dan pada prosesnya melatih otak para pembacanya, novel fantasi dapat melakukannya jauh lebih baik; 

membaca novel fantasi selain menambah kemampuan verbal saya dalam tata bahasa dan perbendaharaan kata serta meningkatkan memori ingatan saya—ada yang lebih dari itu yang bisa saya dapatkan.

Tokoh-tokoh ajaib dapat lahir dalam novel fantasi, cerita-cerita luar biasa pun dapat tercipta di dalamnya. Novel fantasi adalah wadah untuk "sesuatu" yang tak masuk akal tapi para pembaca tidak akan—terlalu—mempertanyakannya—alih-alih mempermasalahkannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun