3. Â Â Penyusunan Hipotesis
4. Â Â Pengujian Hipotesis
Pengamatan awal dilakukan pada saat penyidik pertama kali mendarat di TKP. Dengan hati-hati dan sesuai prosedur, pemrofil kriminal akan mengamati dan mengumpulkan informasi secara cermat dari tempat kejadian perkara. Informasi yang dihasilkan dapat berupa waktu, kondisi TKP maupun saksi di sekitar lokasi kejadian. Jika informasi yang dikumpulkan sudah cukup, maka seluruh data ini akan membentuk pola berupa modus operandi, tanda-tanda emosional dan bukti forensik. Â Setelah itu, penyidik dapat menyusun sebuah hipotesis prediktif berdasarkan variabel-variabel yang telah dicatat. Jika variabel independen berupa X, maka variabel dependen yang dihasilkan adalah A. Jika variabel independen berupa Y, maka variabel dependen yang dihasilkan adalah B. Jika penyidik telah menyusun sebuah hipotesis sederhana, maka pengujian hipotesis dilakukan sebagai tahap terakhir dengan menggabungkan data tambahan seperti saksi dan daftar riwayat kejahatan. Demikian hasil pengujian hipotesis ini akan menyempurnakan profil perilaku dan melacak jejak kejahatan yang akan terjadi selanjutnya serta digunakan sebagai bukti yang sah.
 KESIMPULAN
Jejak adalah sebuah anugerah yang diberikan Tuhan oleh manusia. Karena jejaklah, kita dapat pergi dari satu tempat ke tempat lainnya, bahkan membentuk evolusi dan konstruksi sosial yang rumit. Selama ribuan tahun, manusia telah melakukan perjalanan dari ujung dunia ke ujung dunia lainnya untuk mencari jejak. Kecerdasan dan keingintahuan manusia akan jejak telah melahirkan banyak cabang keilmuan: Arkeologi, Astronomi, bahkan kriminologi dan teologi. Jejak merupakan bahasa indah dari Tuhan, alam dan juga ilmu pengetahuan kepada manusia. Sebagai bahasa alam yang indah, maka tidak mungkin seorang manusia yang hidup tidak meninggalkan jejak. Seperti peribahasa "sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga". Dinding rumah, tangga jalanan dan tanah basah pun akan merekam jejak-jejak kehidupan kepada manusia yang mau memperhatikan. Maka dari itu, penting bagi kita sebagai makhluk sosial untuk berinteraksi demi meninggalkan jejak yang baik di bumi ini. Mengetahui bahwa setiap jejak dari kita akan disimpan oleh alam, dan tentu, oleh sesuatu yang Mengawasi seluruh makhluk-Nya di atas sana, akan memberikan kita kesadaran penuh terhadap dampak dari setiap perbuatan. Demikianlah seluruh artikel ini dimaksudkan untuk kepentingan ilmu dan pengetahuan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI