Mohon tunggu...
Kayla Elfreda
Kayla Elfreda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

22107030031 UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Toxic Positivity: Suatu Positif yang Menjadi Negatif

3 Maret 2023   11:56 Diperbarui: 3 Maret 2023   12:07 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: The Wall Street Journal

Contoh doktrin toxic positivity

Kita bisa saja menjadi korban atau pelaku toxic positivity. Itu sebabnya agar kita tidak menjadi salah satunya darinya. 

coba perhatikan contoh ungkapan toxic positivity ini dan cara menghindarinya.

  • Ungkapan "Jangan pikirkan tentang itu, tetaplah positif," ini adalah bentuk ungkapan toxic positivity. Sebaliknya ungkapan yang benar bila kamu diminta mendengarkan dari masalah temanmu yakni, "Jelaskan apa yang kamu rasakan, saya akan mendengarnya."
  • "Jangan terlalu khawatir, tetaplah bahagia," ini termasuk ungkapan toxic positivity. Ungkapan yang baik harusnya memiliki nada, "Aku tahu kamu benar-benar stres. Apa yang bisa kulakukan?"
  • "Jika aku bisa melakukannya tentu kamu juga bisa," ini adalah salah satu ungkapan toxic positivity yang kerap kali terdengar. Padahal ada ungkapan lain yang lebih rasional dari itu yakni, "Cerita tiap orang, kemampuannya, keterbatasannya berbeda-beda dan itu tidak masalah."
  • "Segala hal yang terjadi memiliki alasan," ungkapan toxic positivity. Kamu bisa menggantinya dengan ungkapan yang lebih baik,"Bagaimana saya bisa mendukung kamu di masa sulit ini?"

Pada akhirnya menjadi pribadi yang apa adanya adalah ungkapan terbaik untuk mencintai diri sendiri. Jangan terlalu memaksakan diri untuk sempurna di hadapan orang lain, tapi sempurnakanlah dirimu sendiri dengan merangkul emosi yang kamu miliki. Dengan begitu kamu bisa menghindari toxic positivity

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun