Mohon tunggu...
Ahmad Edi Prianto
Ahmad Edi Prianto Mohon Tunggu... Wiraswasta - 👨‍🎓 Social Welfare Science

Hanya individu biasa yang hidup ditengah lapisan masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mythomania, Ketika Berbohong Sudah Menjadi Suatu Kebiasaan

6 Maret 2024   10:50 Diperbarui: 6 Maret 2024   10:52 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber image : Freepik.com/rawpixel.com

Akhlak dan perilaku manusia tidak diciptakan dengan benar-benar sempurna dan baik, pasti dari sebagian manusia pernah merasakan apa itu tindakan berbohong. Berbagai tujuan dilakukan untuk berbohong, untuk melindungi nama dirinya, untuk menjatuhkan orang lain, untuk merebut sesuatu dari orang lain, hingga untuk menjaga perasaan orang disekitarnya. Tak sadar tindakan berbohong tersebut telah menjadi gangguan kepribadian yang tidak baik bagi diri manusia, yap itulah gangguan  Mythomania.


Mythomania adalah sebuah gangguan perilaku yang buruk dengan kecenderungan seseorang untuk melakukan kebiasaannya untuk berbohong secara kompulsif dan berkecendurungan. Seseorang yang mengalami gangguan Mythomania telah dipenuhi dengan pikiran yang tidak dapat dikendalikan sehingga menciptakan sebuah kondisi yang cukup kronis dan fatal. Keadaan seseorang yang telah mengarah pada gangguan tersebut terjadi akibat dari situasi yang abnormal, dengan melebih -- lebihkan dan memanipulasi kenyataan yang sebenarnya terjadi.

Meskipun berbohong seringkali disebut sebagai suatu tindakan yang sederhana, tetapi kecenderungannya untuk muncul secara berulang - ulang dapat membuat kehidupan individu dan sosial seseorang berdampak sangat buruk dan mengganggu kesehatan mentalnya. Terlebih berbohong adalah tindakan yang seringkali sulit diterima oleh orang lain disekitarnya, bahkan seseorang bisa memikirkan sendiri bahwa tindakannya  berbohong merupakan tindakan yang salah langkah.

Berbohong adalah pilihan yang sebenarnya bisa untuk tidak dipilih, tetapi kondisi kepribadian seseorang yang tidak stabil menyebabkan seseorang tersebut berpikir bahwa berbohong adalah salah satu alat kendali yang tepat untuk keluar dari sebuah permasalahan. Seseorang mungkin tidak sadar bahwa pilihannya untuk berbohong merupakan perilaku yang tidak wajar dan berlebihan, sehingga seseorang akan memutuskan segala sesuatu dala hidupnya dengan cara berbohong.

Apa -- apa halnya, jalan keluarnya adalah berbohong. bahkan ketika berhadapan dengan orang lain, seseorang penderita gangguan Mythomania tidak segan -- segan memberikan cerita fiksi yang tidak masuk akal untuk mempengaruhi lawan bicaranya. Seseorang yang mengalami gangguan tersebut akan lebih percaya dengan imajinasi -- imajinasi yang mereka ciptakan, ketimbang dengan realitas -- realitas yang terjadi dengan sebenarnya dalam kehidupannya.

Ketika mengingat pribahasa "Sedikit demi sedikit, lama - lama menjadi bukit", begitu juga yang sedang dialami oleh seseorang yang mengalami gangguan Mythomania ini "Berbohong sedikit - sedikit, lama -- lama menjadi Pembohong Handal". Bukan lagi satu hal - dua hal yang di bumbui oleh kebohongan, seseorang bahkan tidak segan untuk membumbui semua hal dalam hidupnya dengan kenyataan pahit kebohongannya.

Bukan tanpa tujuan, kebohongan yang disebabkan oleh gangguan kepribadiaan tersebut memiliki berbagai alasan untuk melandasinya. Berikut adalah 3 (tiga) alasan yang menyebabkan seseorang bisa berbohong secara terus menerus dan berulang, Antara lain :

1. Kesehatan Mental

Bagi sebagian orang berbohong adalah cara untuk melindungi diri agar tidak terluka secara emosional, begitu pula cara seorang penderita gangguan Mythomania menghalalkan perilakunya untuk berbohong. Kebiasaan berbohong bisa muncul karena beberapa faktor kesehatan mental, seperti stres, depresi, hingga kecemasan (anxiety) yang muncul dalam sebuah permasalahan.

Ketika seseorang dihadapkan dalam sebuah permasalahan dan proses berpikir seseorang tersebut sudah buntu dan tidak bisa dikendalikan, salah satu cara keluar yang dirinya rasa mudah adalah berbohong. Secara mental dan emosional, seseorang merasa sulit untuk berhenti berbohong meskipun dirinya tahu bahwa kebohongannya telah menyakiti orang lain.

Padahal kebohongan yang sifatnya kompulsif dan menjadi kebiasaan justru berdampak tidak baik bagi kesehatan mental seseorang, karena tidak sadar dirinya telah menciptakan permasalahan baru sebagai upaya untuk meninggalkan permasalahannya yang lain. Hal ini jelas bisa membuat segalanya menjadi lebih sulit, dan bahkan membuat mental dan emosional seseorang mencadi sangat tidak terkontrol dan tidak terkendali dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun