Seperti halnya dengan rumah kita sendiri pasti dengan sadar kita akan menjaga dengan baik sehingga terhindar dari berbagai gangguan ketaknyamanan.Â
Bumi adalah milik kita bersama. Bukan hanya itu, tetapi bumi juga adalah masa depan bagi anak cucu kita. Tentu saja kita tidak ingin mewariskan kehancuran pada mereka kelak.Â
Tanpa ada kesadaran mulai saat ini untuk berbuat sesuatu  sesuai kapasitas masing-masing untuk--paling tidak--mengurangi hal-hal yang menjadi penyebab terjadinya emisi, sekali lagi semua itu hanyalah omong kosong saja.Â
Sadar atau tidak setiap dari diri  kita adalah penyumbang emisi bagi bumi ini. Karena dengan bernapas pun sudah mengeluarkan karbon dioksida. Mau tidak mau semestinya kita ada upaya untuk menebus  "dosa" dengan berbuat sesuatu. Merasa memiliki tanggung jawab untuk ikut bersumbangsih menyelamatkan rumah bersama kita ini.Â
Sebagai manusia yang memiliki kesadaran  tentu kita bisa berupaya untuk ikut menjaga bumi dengan kapasitas dan kemampuan yang ada semaksimal mungkin dengan berbagai cara yang ada.Â
Bila tidak, bayangkan apa yang akan terjadi bila pemanasan global ini tidak ada upaya pencegahan  sementara  es di Kutub Utara dan Selatan  terus mencair. Suatu saat bumi akan tertutup cairan es alias tenggelam. Mengerikan, bukan?Â
Para peneliti, pecinta lingkungan, pemilik industri  atau pemimpin negara yang memahami hal ini dengan sadar pasti akan mengambil langkah-langkah pencegahan demi menyelamatkan bumi kita ini. Karena sudah sangat mendesak.Â
Yang paling mendesak adalah pengaruh cuaca ekstrem dan gangguan kesehatan pada penghuni bumi ini. Manusia, hewan, dan tumbuhan memiliki risiko yang sama.Â
Usaha Kecil yang Bisa Saya LakukanÂ
Siapa pun kita sesungguhnya memiliki kapasitas untuk mengambil bagian untuk mencegah atau mengurangi efek rumah kaca.Â
Beberapa hal yang bisa kita lakukan misalnya:
Menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan bisa daur ulang. Dalam hal ini menghindari pemakaian plastik yang sulit hancur.Â