Bawang Putih terpaku. Air mata tak terasa mengalir membasahi pipinya yang memerah. Ia seakan tak percaya dengan perubahan sikap saudara tirinya itu.Dalam hatinya tiada habis bersyukur atas perubahan Bawang Merah,
Bawang Putih mendekati Bawang Merah dan meraih tangannya. Mereka bersalaman dan berpelukan penuh haru,''Bawang Merah, maafkan saya juga kalau belum jadi saudaramu yang baik. Mulai hari ini kita saling menyayangi ya?" Bawang Merah menyambut dengan anggukan dalam deraian air mata.
Langit yang cerah tapi diiring dengan turunnya gerimis. Sungguh indah langit pun terharu atas kejadian ini. Bawang Merah yang begitu jahat pada saudara tirinya menjadi sadar atas sikap Bawang Putih yang selalu menerima perlakuannya. Ternyata kesabaran dan hati yang mengasihi Bawang Putih telah menggetarkan hati Bawang Merah untuk ikut menjadi baik.
Bawang Putih telah mengajarkan, bahwa perlakukan jahat orang lain tak harus dibalas dengan perlakuan yang sama. Karena itu justru akan semakin menimbulkan kebencian dan permusuhan yang tiada akhir. Namun dengan hati yang mengasihi, Bawang Putih telah menaklukkan kebencian Bawang Merah.
Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akunFiksiana Communitydengan judul: Festival Fiksi Anak Dan, jangan lupa bergabung di group FB Fiksiana Community.