Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

[FFA] Bawang Merah yang Bertobat dan Bawang Putih yang Baik Hati

18 Oktober 2013   00:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:24 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Eh, anak mama siang-siang gini kenapa melamun saja?" tegur Bu Evi pada Bawang Merah sambil menggoda,"Lagi mikirin seseorang ya? Siapakah pangeran itu?"

"Ah, mama bikin bete saja nih. Siapa yang ngelamunin cowok lagi?! Sungut Bawang Merah kesal.

"Emangnya ada apa, anakku?" Bu Evi penasaran.

"Ma, Bawang Merah kasihan deh sama Bawang Putih dijahatin terus sama kita. Bawang Merah sudah tidak mau jahatin lagi takut nambah dosa." uneg-uneg Bawang Merah pada Ibunya.

Mendengar perkataan Bawang Merah, biji mata Bu Evi hampir meloncat ke luar,"Apa?! Apa kamu bilang Bawang Merah? Tidak, tidak bisa. Ini sudah ceritanya dari dulu Ibu dan Bawang Merah harus jahat terus. Ini sudah skenarionya tidak bisa diubah, anakku! Kita ini cuma pemain yang harus ikuti cerita. Kenapa kamu malah mau berubah. Kalau cerita tidak ada yang jahat bakal tidak seru, anakku."

"Aduuuh, Ibu. Kalau yang bikin cerita tidak mau mengubahnya, kita dong yang harus ubah sendiri. Tidak enak jadi orang jahat terus, ma. Bosan. Pokoknya mulai hari ini Bawang Merah mau ubah sejarah. Bawang Merah mau temanan sama Bawang Putih. Titik." rupanya keinginan Bawang Merah jadi orang baik sudah bulat.


"Bawang Merah, kamu bandel ya. Pokoknya tidak bisa. Kita tetap harus mengikuti alur ceritanya. Tidak seru kalau cerita ini semuanya baik-baik. Lagi pula ibu tiri itu ceritanya harus jahat gitu loh," Bu Evi pun tetap bertekad untuk memerankan dirinya sebagai ibu tiri jahat.

"Bawang Merah mau tobat saja jadi orang baik dan tidak mau kalau matinya nanti digigit sama ular berbisa dan kalajengking, ma. Makanya sebelum terlambat Bawang Merah mau tobat jadi orang baik. Bawang Merah tidak mau masuk neraka. Ih, seram."

Akhirnya Ibu menyerah dengan keinginan Bawang Merah,"Ya, sudahlah. Terserah kamu saja!"

Segera Bawang Merah menemui Bawang Putih yang sedang mencuci di sungai. Dengan wajah tersenyum ia menemui Bawang Putih untuk mengabarkan hal baik..

"Bawang Putih, kamu jangan takut ya. Saya mau jadi saudaramu yang baik mulai hari ini. Terima kasih ya kamu sudah menyadarkan saya. Maafkan saya ya Bawang Putih," Bawang Merah mengulurkan tangannya,"Maukan kamu memaafkan saya, Bawang Putih?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun