Mohon tunggu...
Katarina Krissanty
Katarina Krissanty Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hello!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Jurnalisme di Thailand dan Perkembangannya

21 September 2022   00:36 Diperbarui: 21 September 2022   00:38 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/The_Bangkok_Recorder#/media/File:Bangkok_Recorder.png 

Selanjutnya pada masa pemerintahan Raja Rama VI (Raja Wachirawut), jurnalisme di Thailand mengalami zaman keemasan. Tetapi, pada masa pemerintahan Raja Wachirawut, Siam memiliki banyak masalah, salah satunya kemunduran akibat modernisasi.

Raja Wachirawut sangat dekat dengan jurnalisme di Thailand. Jadi, wartawan menjadi punya kebebasan untuk melapor serta mengkritik masyarakat.

Tetapi pada pemerintahan Raja Rama VII (Raja Prachatipok), rakyat mulai menutut kebebasan berekspresi dalam konstitusi Thailand pertama di tahun 1932.

Situasi Pers di Bawah Monarki Konstitusional 1933-1992

Kebangkitan partai rakyat menjadi penanda awal era demokrasi di Thailand.

Periode ini juga menjadi penanda kecocokan antara jurnalis dengan politisi di Thailand, ketika politisi dan elit sosial memiliki hubungan baik dengan semua surat kabar terkemuka.

Mereka memanipulasi beberapa surat kabar sebagai alat propaganda untuk mencapai tujuan mereka.

Ketika Field Marshal Pibulsongkhram menjadi perdana menteri selama Perang Dunia II, semua surat kabar diwajibkan secara paksa untuk mempromosikan sudut pandang serta mengadvokasi nasionalisme Thailand dan ideologi elit.

Selama Perang Dunia II, surat kabar diinstruksikan untuk hanya mencetak berita yang baik, sementara komentar-komentar buruk dan sarkastik tentang situasi internal dilarang keras.

Tahun 1939, Pibulsongkhram juga mengubah nama negara dari Siam menjadi Thailand yang berarti "tanah kebebasan".

Modernisasi juga menjadi tema penting dalam nasionalisme baru Thailand di masa kepemimpinan Pibulsongkhram. Sejak tahun 1938 hingga 1942, ia mengeluarkan 12 Mandat Budaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun