Mohon tunggu...
Siti Hajar
Siti Hajar Mohon Tunggu... Penulis - Novelis

Write for education and self healing

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Overthinking, Go Away!

13 Juni 2022   16:33 Diperbarui: 13 Juni 2022   16:55 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://heartfulness.org/

Overthinking berasal dari dua kata over dan thinking. Over berarti berlebihan dan thinking bermakna berlebihan. Secara harfiah dapat diartikan berpikir secara berlebihan. Mengkhawatirkan banyak hal dan juga mencurigai sesuatu atau seseorang secara berlebihan. Berprasangka buruk yang belum tentu benar atau salah apa yang sedang menjadi beban pikiran. 

Semua orang pasti memiliki prasangka terhadap sesuatu. Namun, jika sudah berlebihan (overthinking) ini akan sangat berbahaya. Oleh karena itu jika kamu merasa mengidap keadaan seperti ini jangan dibiarkan karena akan sangat berbahaya. Dalam jangka yang panjang akan menyebabkan ganggungan mental (mental ilness). Jika ini terjadi otomatis akan terjadi penurunan produktivitas kerja atau belajar tidak lagi bersemangat. Semua serba salah, yang ada hanya menyalahkan diri sendiri dan orang lain. Orang-orang di sekitar akan menjadi musuh. 

Kita mengetahui ada sebagian orang yang melampiaskan rasa kesal, sedih, curiga yang berlebihan ke hal-hal yang merugikan diri sendiri. Tidak sedikit juga terjerumus ke narkoba, pergaulan bebas, alkohol dan hal membahayakan lainnya.

Dalam kasus yang berat overthinking dapat menyebabkan penderitanya malas ibadah, lupa makan,  tidak bisa tidur sampai berhari-hari. Ia juga tidak lagi mengurus diri sendiri. Keseharian hanya mengutuki kemalangan yang datang kepadanya. Ia juga menarik diri dari lingkungan sosialnya. Orang dengan overthinking tidak mau mendengar nasihat orang-orang terdekatnya. Kesehariannya hanya menyendiri di kamar dan tidak mau diganggu. Pada remaja hal ini harus menjadi perhatian pada orang tua.

Buat moms and dad yang merasa anaknya yang tadinya cerah ceria, terlihat bahagia, tetapi tiba-tiba saja menjadi pemurung, uring-uringan dan marah-marah tidak jelas, ayo cari akar masalah apa yang sedang dialami oleh ananda tercinta. Masa remaja para millenials sepertinya lebih rumit dibandingkan dengan Gen Y atau Millennials (1981-1996 dan berusia antara 25-40 tahun) serta Gen X (lahir 1965-1980 dengan usia antara 41-56 tahun). Benar enggak, sih?

Nah, jika kamu merasa diri overthingking, ada beberapa hal yang harus kamu lakukan

1. Stop dan sadari bahwa kamu sudah berubah. Kamu bukan kamu yang dulu, kamu tidak lagi periang dan bersemangat seperti sebelumnya. Sedikit orang yang menyadari bahwa dirinya over thinking, bahkan saat diberitahu ia akan marah dan mengatakan orang yang menyampaikan hal tersebut berlebihan. Sebelum keadaan ini bertambah berat kamu harus berhenti sekarang. 

2. Don't think to much, just think what you should you think.  Sadari bahwa semua yang terjadi dengan kamu hari ini sudah ada yang mengaturnya. Kamu hanya berusaha dan menjalani yang seharusnya kamu lakukan. Jangan terlalu berpikir hal yang belum terjadi karena ini hanya prasangka. Apalagi prasangka buruk, karena sebagaian besar dibisikkan oleh syaitan. Allah melarang kita untuk berburuk sangka kepada sesama. Dalam Al Qur'an surah Al-Hujarat; ayat 12 yang artinya. "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang."

3. Dekatkan diri kepada Allah. Mohon bimbingan dan petunjuk dari Allah yang Maha Agung. Mengadulah kepada Allah sang pemilik semesta pengatur segalanya. Tidak ada satupun yang terjadi di langit dan di bumi tanpa campur tangan Allah termasuk kita makhlukNya yang luar biasa. Allah bekali kita akal dan pikiran agar dapat berpikir dan mengagungkan asmaNya.

4. Cari orang yang tepat untuk kamu bercerita masalahmu. Kamu tidak sendiri, orang-orang terdekatmu, orang tua, saudara, teman mereka peduli apa yang terjadi dengan hidupmu. Beri mereka ruang agar bisa membantumu. Jangan anggap kepedulian sebagai sebuah kebencian dan pelampiasan ketidaksukaan mereka terhadapmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun