Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Meraih Enam Syafaat Nabi dengan Ikhtiar Tulus

5 September 2025   09:11 Diperbarui: 5 September 2025   10:10 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syafaat keempat diperuntukkan bagi mereka yang masuk neraka tetapi semasa hidup masih bertauhid. Kalimat “Laa ilaaha illallah” menjadi penyelamat terakhir mereka. Rasulullah SAW memohonkan keringanan hingga akhirnya Allah memberi ampunan.

Pesannya ialah pentingnya tauhid sebagai fondasi iman. Kritiknya, banyak yang meremehkan tauhid dengan mencampuradukkan keyakinan atau menduakan Allah dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, syafaat ini hanya berlaku bagi yang teguh bertauhid.

Ikhtiar kita adalah menjaga kemurnian tauhid dalam keseharian. Menghindari syirik kecil, seperti riya’ atau bergantung selain Allah, menjadi bagian dari upaya serius. Tauhid bukan sekadar ucapan, melainkan prinsip hidup.

5. Syafaat untuk Peningkatan Derajat di Surga

Syafaat kelima adalah doa Nabi agar para penghuni surga ditingkatkan derajatnya. Mereka yang hidup ikhlas akan mendapat keutamaan lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa surga memiliki tingkatan, dan setiap amal menentukan posisi seseorang.

Pesannya adalah motivasi untuk beramal lebih banyak. Kritiknya, banyak yang puas dengan amal minimalis, padahal kesempatan meraih surga tertinggi terbuka lebar. Amal ikhlas dan konsisten menjadi kunci.

Ikhtiar kita adalah memperbanyak amal jariyah dan ibadah sunah. Sedekah, pendidikan anak, hingga karya bermanfaat bisa menjadi jalan menaikkan derajat surga. Syafaat ini mengajarkan bahwa amal kita tak pernah sia-sia.

6. Syafaat untuk Abu Thalib dan Keluarga Non-Muslim

Syafaat keenam khusus bagi Abu Thalib dan keluarga Nabi yang meninggal kafir. Azab mereka diringankan berkat doa Rasulullah SAW. Meski tidak menyelamatkan sepenuhnya, hal ini mencerminkan kasih sayang Nabi kepada keluarganya.

Pesannya adalah bahwa kasih sayang Nabi meliputi semua. Kritiknya, banyak umat yang merasa cukup hanya karena hubungan darah dengan orang saleh. Padahal, keimanan pribadi tetap syarat utama keselamatan.

Ikhtiar kita adalah menghargai jasa keluarga dan tetap menjaga iman. Doa kita untuk keluarga yang sudah wafat menjadi bentuk cinta. Syafaat ini mengingatkan bahwa keimanan lebih utama daripada garis keturunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun