Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengelola Napas Terakhir, Menyelamatkan RSUD dr. Soekardjo

12 Agustus 2025   10:43 Diperbarui: 12 Agustus 2025   10:43 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya. /Pikiran-rakyat.com/Asep MS

Refleksinya, mempertahankan pengelolaan di tingkat kota adalah pilihan yang terhormat, tetapi tanpa langkah konkret, itu hanya akan menjadi simbol perlawanan tanpa hasil nyata.

4. Manajemen RSUD: Antara Tugas Medis dan Beban Administrasi

RSUD menghadapi dilema antara fokus pada pelayanan medis dan tuntutan administratif yang kompleks. Beban administrasi yang berlebihan sering kali mengalihkan perhatian manajemen dari tugas inti mereka: menyelamatkan nyawa dan memberikan pelayanan yang bermutu.

Tugas administratif yang rumit tidak jarang mengakibatkan keterlambatan pengambilan keputusan penting. Di sisi lain, ketidakefisienan manajerial berimbas langsung pada pelayanan pasien—mulai dari waktu tunggu yang panjang hingga ketersediaan obat yang terbatas.

Model manajemen yang ideal seharusnya memadukan profesionalisme medis dengan efisiensi administratif. Itu artinya, rumah sakit perlu memiliki sistem digital yang terintegrasi, struktur organisasi yang ramping, dan pembagian tugas yang jelas.

Refleksinya, kesehatan sebuah rumah sakit bukan hanya diukur dari jumlah pasien yang sembuh, tetapi juga dari sehatnya sistem manajemen yang menopangnya.

5. Belajar dari RSUD Lain: Reformasi atau Replikasi Kesalahan?

Kasus RSUD Sentot Alibasjah Indramayu menjadi pelajaran berharga: ketidakmampuan beradaptasi dengan perubahan zaman berakhir dengan penurunan kualitas layanan dan citra publik. RSUD dr Soekardjo berpotensi mengalami nasib serupa jika tidak segera melakukan reformasi.

Reformasi yang dimaksud mencakup modernisasi fasilitas, peningkatan kompetensi SDM, dan pembenahan tata kelola keuangan. Langkah ini memerlukan keberanian untuk mengakui kelemahan internal dan komitmen memperbaikinya.

Pemerintah daerah juga harus mengadopsi pendekatan kolaboratif dengan sektor swasta, lembaga pendidikan, dan komunitas kesehatan untuk memperluas dukungan dan inovasi. Isolasi kebijakan hanya akan mempersempit ruang gerak perbaikan.

Refleksinya, masa depan RSUD tidak ditentukan oleh besarnya bantuan yang diterima, tetapi oleh kualitas keputusan yang diambil hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun