Penutup
Kisah Anas Nasrulloh dan Cihuni Social Community membuktikan bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti berbuat. Justru dari keterbatasan, lahir inovasi sosial yang menggerakkan banyak pihak. Gerakan mereka adalah bukti bahwa kepedulian bisa lebih besar dari kemampuan finansial.
"Jangan tunggu kaya untuk berbagi, karena setiap hati punya ruang untuk memberi," demikian pesan moral yang seharusnya kita simpan dari perjalanan ini. Mengulurkan tangan bagi sesama, sekecil apapun, bisa menjadi awal dari perubahan besar.
Disclaimer: Artikel ini disusun sebagai refleksi dan analisis atas pemberitaan detikJabar, dengan tujuan mengangkat nilai kemanusiaan dan inspirasi sosial.
Daftar Pustaka
- Ghani, Hakim. (2025, 8 Agustus). Ketulusan Anas, Guru Honorer Garut yang Bangun Rumah Warga Tak Mampu. DetikJabar. https://www.detik.com/jabar/berita/d-8049585/ketulusan-anas-guru-honorer-garut-yang-bangun-rumah-warga-tak-mampu
- Badan Pusat Statistik. (2024). Data Kemiskinan Kabupaten Garut. https://www.bps.go.id
- Kementerian PUPR. (2023). Program Bedah Rumah dan Tantangannya. https://pu.go.id
- Kompas.com. (2024). Inisiatif Warga Perbaiki Rumah Tidak Layak Huni. https://www.kompas.com
- Republika.co.id. (2025). Gotong Royong dalam Pembangunan Sosial. https://www.republika.co.id
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI