Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Dipasangkan Kembali, Diuji Kembali: Sebab Juara Bukan Sekadar Chemistry, Tapi Konsistensi

1 Agustus 2025   13:57 Diperbarui: 1 Agustus 2025   13:57 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva R.  beraksi di turnamen BWF World Tour Super 300 Orleans Masters 2025., Paris (Dok. PBSI)

5. PBSI, Prestasi, dan Tuntutan Transparansi

PBSI hari ini tidak hanya berhadapan dengan masalah teknis, tapi juga krisis kepercayaan. Beberapa isu etika, dugaan pelanggaran, dan desakan reformasi membuat publik menuntut transparansi lebih dalam pengambilan keputusan. Termasuk dalam urusan rotasi pasangan dan pembinaan ganda putri.

Kembalinya pasangan Apri/Fadia bisa dimaknai sebagai simbol harapan—bahwa kerja sama lintas generasi masih mungkin dibangun. Namun publik tak bisa disalahkan jika menyambutnya dengan optimisme yang penuh kehati-hatian. Sebab pengalaman mengajarkan kita bahwa perubahan struktur tak selalu berarti perubahan budaya.

PBSI perlu berani membuka data evaluasi performa, menjelaskan parameter penilaian, dan melibatkan lebih banyak pihak profesional non-struktural dalam evaluasi. Keterbukaan ini penting agar publik merasa menjadi bagian dari pembinaan nasional, bukan sekadar penonton hasil yang dibungkus narasi penuh jargon.

Penutup: Kemenangan Adalah Proses, Bukan Paduan Nama Besar
Kembalinya Apriyani dan Fadia bukan sekadar reunifikasi dua atlet. Ia adalah pengingat bahwa dalam bulu tangkis, kemenangan bukan hanya soal teknik, tapi juga kepercayaan, konsistensi, dan kerja panjang yang tenang. Tak cukup hanya menyatukan dua nama besar dan berharap hasil instan.

Sebagaimana pepatah Latin mengatakan: "Per aspera ad astra", melalui kesulitan menuju bintang. Maka jalan Apri/Fadia kembali penuh ujian—dan publik punya harapan, tapi juga hak untuk mengkritik. Sebab dari kritik itulah semangat juang bisa dibakar ulang. Wallahu a'lam. 

Disclaimer:

Artikel ini ditulis untuk kepentingan edukasi dan refleksi publik. Tidak dimaksudkan untuk menyudutkan pihak mana pun. Analisis disusun berdasarkan pemberitaan terbuka dan pernyataan resmi.

Daftar Pustaka

  1. https://www.republika.co.id/berita/s9w2k7467/ganda-putri-apri-dan-fadia-dipasangkan-lagi
  2. https://www.kompas.id/baca/olahraga/2025/06/12/bulu-tangkis-putri-indonesia-dalam-tantangan-generasi
  3. https://sport.detik.com/raket/d-7289192/pelatih-pelatnas-pbsi-rombak-pasangan-ganda-putri
  4. https://www.antaranews.com/berita/4195824/karel-mainaky-rombak-pasangan-ganda-putri-untuk-tembus-elite-dunia
  5. https://www.cnnindonesia.com/olahraga/20250801145659-170-823127/pelatih-pbsi-rombak-empat-pasangan-ganda-putri

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun