Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Ginjal Tak Pernah Mengeluh, Tapi Bisa Lelah

22 Juni 2025   09:13 Diperbarui: 22 Juni 2025   09:13 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di wilayah dengan infrastruktur terbatas, konsumsi makanan kalengan dan instan jauh lebih tinggi karena harga dan ketersediaan. Ini mengandung sodium tinggi yang membebani ginjal. Ini bukan semata kesalahan individu, tapi juga cerminan kegagalan sistemik dalam menyediakan akses gizi sehat yang merata.

Oleh karena itu, intervensi negara mutlak diperlukan. Pemerintah daerah perlu berinvestasi pada pasar sehat, pertanian organik lokal, dan subsidi harga untuk pangan berbasis tanaman lokal seperti daun kelor, ubi, dan sayuran hijau agar kesehatan ginjal bukan hanya milik kelas menengah ke atas.

5. Dari Nutrisi ke Kebijakan: Integrasi Preventif Lintas Sektor

Merawat kesehatan ginjal tidak cukup dengan imbauan. Perlu ada integrasi kebijakan lintas sektor: pendidikan, kesehatan, dan pangan. Saat ini belum ada program nasional yang secara khusus mendesain edukasi gizi berbasis risiko ginjal kronis.

Sebagai solusi, pemerintah dapat memasukkan edukasi kesehatan ginjal dan pola makan sehat dalam kurikulum sekolah dasar, membentuk label "ramah ginjal" untuk produk pangan tertentu, serta memperkuat skrining dini bagi pasien diabetes dan hipertensi melalui BPJS.

Artikel seperti yang dimuat di Kompasiana punya potensi untuk menjadi pemantik diskusi kebijakan yang lebih luas. Namun tentu dibutuhkan kesinambungan—dari artikel edukatif, kampanye sosial, hingga implementasi regulasi yang kuat agar pesan “merawat ginjal dari dapur sendiri” benar-benar menjadi gerakan nasional.

Penutup: Ginjal Itu Diam, Tapi Penuh Arti

Ginjal memang tidak bicara, tapi ia mencatat semua kebiasaan kita. Dari makanan asin yang terlalu sering, minuman manis berlebihan, sampai malas minum air putih. Ia setia bekerja tanpa protes—sampai suatu hari ia lelah, dan kita baru merasa kehilangan.

"Ginjal tak pernah meminta ucapan terima kasih, tapi diam-diam ia mengingat apa yang kita makan setiap hari." — (Refleksi Medis, Klinik Pratama Mandiri)

Mari mulai dari hal sederhana. Ubah isi piring, perbanyak air putih, dan kenali kekayaan tanaman lokal kita. Ginjal yang sehat bukanlah hasil dari perawatan mahal—tapi dari kebiasaan baik yang dijaga tiap hari.

Salam takzim saya haturkan kepada AKIHensa, penulis yang telah mengangkat topik ini dengan hati dan kepedulian. Tulisan beliau menjadi pemantik bagi refleksi ini—sebuah pengingat lembut bahwa menjaga ginjal berarti menjaga hidup itu sendiri. Wallahu a'lam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun