Penutup
Langkah terakhir dalam perenungan ini bukanlah titik akhir, melainkan jeda sejenak untuk menarik napas dan menatap ulang arah. Dalam perjalanan hidup, tikungan-tikungan tajam sering kali mengejutkan, namun justru di situlah kita dipaksa untuk melambat, menoleh ke dalam, dan menemukan cermin paling jujur tentang siapa diri kita sebenarnya. Hidup bukan hanya tentang ke mana kita ingin sampai, tapi juga tentang bagaimana kita melangkah.
Maka, mari sesekali menepi. Bukan untuk menyerah, tapi untuk menyadari kembali alasan kita berjalan. Mungkin dari sepuluh pasal yang telah dibaca, ada satu yang diam-diam mengetuk hati. Pertanyaannya kini: sudahkah kita cukup hadir, cukup hening, untuk benar-benar mendengarkannya? Wallahu a’lam.Â
Daftar Pustaka
Rumi, Jalaluddin. Fihi Ma Fihi: Inilah yang Tersirat. Terj. oleh Haidar Bagir. Jakarta: Mizan, 2003.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI