Mohon tunggu...
Karnita
Karnita Mohon Tunggu... Guru

"Aku memang seorang pejalan kaki yang lambat, tapi aku tidak pernah berhenti." — Abraham Lincoln.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Cadangan Beras dan Jagung Tertinggi Sepanjang Sejarah, Kok Harga Masih Tinggi?

25 Mei 2025   10:36 Diperbarui: 25 Mei 2025   10:36 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Produksi melampaui target dan perkiraan kita sendiri. (Dok. Republika)

Cadangan Beras dan Jagung Tertinggi Sepanjang Sejarah, Kok Harga Masih Tinggi?

"Yang penting adalah kebijakan-kebijakan yang kita ambil adalah kebijakan-kebijakan yang masuk akal." --- Prabowo Subianto

Oleh Karnita

Pendahuluan

Enam bulan masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto ditandai dengan kabar menggembirakan: Indonesia diklaim telah mencetak sejarah baru dalam hal ketahanan pangan. Dalam pidatonya pada Konvensi dan Pameran ke-49 Indonesian Petroleum Association (IPA) di ICE BSD, Tangerang, Selasa 21 Mei 2025, Prabowo menyebut bahwa cadangan beras dan jagung nasional mencapai level tertinggi sepanjang sejarah negeri ini (Republika, 21/5/2025).

Presiden menyampaikan dengan penuh semangat bahwa produksi pangan nasional telah melampaui ekspektasi. Klaim tersebut didukung oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat produksi beras semester pertama 2025 mencapai 18,76 juta ton---naik lebih dari 11 persen dibanding tahun lalu. Produksi jagung bahkan melonjak hingga 39 persen.

Namun, yang menarik untuk dicermati adalah: jika produksi dan stok pangan nasional melimpah, mengapa harga di pasar masih terasa berat di kantong rakyat? Di sinilah urgensi meninjau ulang bukan hanya kuantitas, tetapi bagaimana kebijakan tersebut diterjemahkan menjadi daya beli yang adil dan merata.

1. Paradoks Stok Melimpah, Harga Tak Menyapa

"Produksi melampaui target dan perkiraan kita sendiri." --- Prabowo Subianto

Presiden Prabowo dengan penuh semangat menyampaikan bahwa capaian produksi pangan nasional telah melampaui ekspektasi. Klaim tersebut didukung oleh data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat produksi beras semester pertama 2025 mencapai 18,76 juta ton---naik lebih dari 11 persen dibanding tahun lalu. Produksi jagung pun melambung hingga 39 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun