Mohon tunggu...
Karina Bayuaji
Karina Bayuaji Mohon Tunggu... Freelancer - Accounting Student

Just ordinary student

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kehilangan atau Kepulangan?

16 Agustus 2019   11:37 Diperbarui: 16 Agustus 2019   12:26 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jerit tangis ibu memekakan telingaku

Hendak aku gapai tangan rapuhnya

Namun beliau enggan ku sentuh

Atau justru aku yang tak bisa?

Mata kosong adik-adikku yang terantai duka juga kulihat 

Hendak aku kagetkan mereka seperti biasa

Namun mereka seperti enggan melihatku

Atau justru aku yang tak mendengar suaraku sendiri?

Terakhir laki-laki itu

Dia menangis tanpa mengeluarkan apapun; baik airmata atau suara

Tapi aku tidak pernah gagal membaca matanya yang sekian tahun menemaniku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun