Mohon tunggu...
Dede Tatang
Dede Tatang Mohon Tunggu... Guru - Putra Kamal, Larangan Brebes

Tulisan Anak Desa Untuk Negeri Tercinta Me Visit us : www.duniaelektronik.net , www.inspirasi-dttg.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Melalui Orangtua Kutemukan Cinta Sejati yang Sesungguhnya

18 September 2017   15:02 Diperbarui: 18 September 2017   15:09 4049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di rumahku telah berkumpul banyak orang, entah siapa saja mereka, sebagian ada yang kukenal itupun yang satu desa sementara sebagian lagi sangat asing bagiku, mungkin itu teman ayah ibuku gumamku dalam hati.

Semua orang memberiku selamat, begitu meriah pesta yang orangtuaku persiapkan, itu semua demi membahagiakan aku. Belum pernah aku melihat ayah sebahagia hari itu wajahnya bersinar binar tatapan matanya menujukan betapa sangat bahagianya ayah hari itu.

Sementara itu Hp ku terus berbunyi, Deni terus-terusan berusaha menghubungiku, namun aku tak bisa mengangkat karena jujur aku takut ketahuan dan merusak kebahagiaan ayah saat itu.

Tak ada pikiran lain dalam benakku melihat pesta itu selain syukuran atas wisudaku, sampai akhirnya ayah naik ke atas podium yang telah di persiapkan lengkap dengan pengeras suaranya.

Aku mendengarkan setiap kata yang ayah ucapkan dengan seksama, aku bangga dan bahagia karena betapa ayah menujukan ia sangat menyayangi dan membanggakan aku di depan semua tamu yang ada. Sampai akhirnya aku sangat kaget ketika ayah berkata "Telah tiba saat yang dinanti selama 24 tahun ini,sebuah janji suci dua sahabat sejati untuk menjadi sanak family. Saya dan sahabat Gunawan telah bersepakat untuk menjodohkan anak kami sejak mereka kecil yaitu Kinanti dan Adib Masrukhan"  Bingung harus berbuat apa, aku tak ingin menghianati Deni tapi juga tak mungkin membuat ayah kecewa terlebih jika harus menanggung malu di hadapan semua mata yang menyaksikan.

"Hari ini selain syukuran atas  di wisudanya Kinanti juga merupakan hari pertunangan mereka berdua, kepada putra-putri kami yang berbahagia di mohon naik keatas podium".

Aku tak menyalahkan sepenuhnya apa yang ayah lakukan,karena memang sejak aku mulai dewasa ia sering menceritakan persahabatan mereka dan juga tentang mas Adib, aku tak pernah menyangka ini benar-benar terjadi. Ayah masih menganggap aku masih seperti dulu yang pasti patuh dan taat pada orangtua. Ayah tidak tahu kisahku, ayah tidak tahu aku sudah punya pilihan selama di Jakarta, dan aku tak kuasa untuk menolak permintaan ayah.

Naiklah aku ke podium, ayah pertemukan aku dengan seorang pria yang menjadi pilihannya untuk menjadi suamiku. Seorang pria yang baru pertama aku lihat, yang kata ayah baru selesai menyelesaikan S2 nya di Kairo Mesir, seorang pria yang sejak lulus SD sampai S1 nya hidup di lingkungan pondok pesantren, seorang pria yang jauh dari gilanya pengaruh budaya buruk zaman ini, begitulah ayah menjelaskan sosok pria yang di hadapan aku saat itu.

Aku tak kuasa ketika ayah bertanya padaku, maukah kau terima lamaran pria luar biasa ini anakku? Maukah kau menjadi istrinya ?

Semua terdiam, semua hening, seakan kehidupan ini berhenti, seakan bumi berhenti berputar dari porosnya.Semua mata tertuju padaku, kulihat wajah orangtuaku yang penuh harap anaknya mengatakan ya.

"Tidak ayah!.... Sedikit kata itu seakan merusak dan merobek hati semua hadirin yang hadir terlebih keluargaku dan keluarga mas Adib, tak mampu aku melihat semua itu akupun berkata kembali, "Aku tidak mungkin menolak permintaan ayah, yang selalu memberikan yang terbaik untukku, ayah langsung memelukku disambut sorak dan tepuk tangan semua tamu yang ada. Meski aku sendiri harus menahan sakit karena terpaksa membohongi perasaan sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun