Mohon tunggu...
teteh...
teteh... Mohon Tunggu... kerja di Chatay Pasific aja...

------

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kyubi, si kitsune .......yeee

19 September 2025   16:45 Diperbarui: 19 September 2025   16:45 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Kisah Kybi, Rubah Ekor Sembilan


Di balik hutan lebat yang diselimuti kabut abadi, tersembunyi sebuah kuil Shinto kuno yang nyaris tak pernah dikunjungi manusia. Di sinilah, Kybi bersemayam---seekor kitsune legendaris dengan sembilan ekor yang berkilauan bagai cahaya bintang. Setiap ekornya mewakili satu abad kehidupan, dan dengan setiap abad yang dilalui, kebijaksanaan serta kekuatannya bertambah.
Namun, tidak seperti kitsune lain yang suka memperdaya manusia, Kybi dikenal karena kebaikan hatinya. Ia melindungi desa-desa kecil di sekitar hutan dari roh-roh jahat dan sesekali membantu para pengembara yang tersesat menemukan jalan pulang. Penduduk desa memanggilnya Inari-sama, sang dewa pelindung, dan mereka selalu meletakkan persembahan berupa inari-sushi di altar kuilnya.
Suatu hari, seorang pemuda bernama Ren tiba di depan kuil Kybi. Wajahnya dipenuhi kesedihan. Ia adalah seorang pemahat kayu yang kehilangan seluruh hasil karyanya dalam sebuah kebakaran. Hatinya hancur, dan ia merasa tak ada gunanya lagi melanjutkan hidup.
Kybi, dalam wujud manusia dengan kimono sutra putih, menghampiri Ren. "Mengapa kau begitu sedih, Nak?" suaranya lembut, menenangkan seperti angin sepoi-sepoi.
Ren menceritakan kisahnya dengan air mata berlinang. Kybi mendengarkan dengan penuh perhatian. Setelah Ren selesai, Kybi tersenyum tipis. "Kehilangan adalah bagian dari kehidupan. Tapi itu bukan akhir dari segalanya. Bukankah bakatmu memahat masih ada di dalam dirimu?"
Ren menatap Kybi, bingung. "Tapi... aku tak punya apa-apa lagi."
Kybi membawa Ren ke sebuah pohon tua di belakang kuil. "Pohon ini sudah mati, tapi akarnya masih kuat. Ia butuh tangan terampil untuk memberinya kehidupan baru."
Dengan mata penuh harapan, Ren mulai memahat. Kybi membantunya dengan sihirnya, membuat bilah pahat Ren bergerak lebih cepat dan lebih halus. Dari batang pohon yang kering itu, lahirlah sebuah patung kitsune yang menakjubkan, dengan sembilan ekor yang seolah-olah bergerak tertiup angin. Patung itu tidak hanya indah, tetapi juga memancarkan aura ketenangan dan kekuatan.
Ren terkejut. "Ini... ini adalah karya terbaikku!"
Kybi mengangguk. "Kau tidak kehilangan bakatmu, Ren. Kau hanya kehilangan wadahnya. Sekarang, kau telah menemukan inspirasi baru dari sesuatu yang sebelumnya kau anggap tak berguna. Keindahan sejati tidak ada pada apa yang kita miliki, tetapi pada bagaimana kita menggunakannya."
Ren berterima kasih dengan tulus. Ia membawa patung kitsune itu ke desanya, dan sejak saat itu, ia menjadi pemahat terkenal yang karyanya selalu membawa harapan bagi banyak orang.
Kybi, kembali ke wujud aslinya, berbaring di bawah sinar rembulan di kuilnya. Cahaya dari sembilan ekornya menerangi malam, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk seluruh dunia yang ia lindungi. Setiap ekornya kini tidak hanya mewakili usianya, tetapi juga setiap jiwa yang telah ia sentuh dengan kebaikan dan kebijaksanaan, termasuk hati seorang pemahat kayu yang menemukan kembali harapannya.
Apakah Anda ingin mendengar cerita lain tentang makhluk mitologi Jepang, seperti Tengu atau Kappa?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun