Mohon tunggu...
teteh...
teteh... Mohon Tunggu... kerja di Chatay Pasific aja...

------

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seri 47 : Kota cahaya...

19 September 2025   18:02 Diperbarui: 19 September 2025   18:02 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentu, mari kita lanjutkan petualangan Haruka.


Seri 47: Kota Cahaya dan Perpustakaan Kebijaksanaan
Di balik Gerbang Cakrawala, Haruka menemukan dirinya berada di sebuah dunia yang berbeda. Udara terasa lebih ringan, dan segalanya tampak bersinar dengan cahaya keemasan. Ia tiba di Kota Cahaya, sebuah kota yang dibangun seluruhnya dari kristal dan batu permata. Penduduknya adalah makhluk-makhluk yang bijaksana, tidak memiliki bentuk fisik, melainkan terbuat dari cahaya dan energi. Mereka berkomunikasi melalui telepati.
Mereka menyambut Haruka, menjelaskan bahwa mereka adalah penjaga Perpustakaan Kebijaksanaan Kosmik. Perpustakaan ini tidak berisi buku-buku biasa, melainkan esensi dari semua pengetahuan yang pernah ada, tersimpan dalam kristal-kristal bercahaya. Haruka diberitahu bahwa ia telah tiba di tempat ini bukan secara kebetulan, melainkan karena ia telah membuktikan dirinya layak untuk mengambil salah satu esensi pengetahuan.
Namun, ada masalah. Perpustakaan itu perlahan-lahan kehilangan cahayanya. Sebuah kekuatan yang disebut Kekosongan Lupa mencoba menguasai tempat itu, mengikis ingatan dan pengetahuan yang tersimpan. Makhluk-makhluk cahaya itu merasa takut karena mereka tidak tahu bagaimana cara mengatasinya.
Haruka menyadari bahwa ini adalah tantangan yang berbeda dari yang pernah ia hadapi. Ia tidak bisa menggunakan kekuatan fisik, tetapi harus mengandalkan intuisi dan koneksi spiritualnya. Ia melangkah masuk ke dalam perpustakaan. Di sana, ia melihat kristal-kristal yang sebagiannya telah menjadi gelap, terkikis oleh Kekosongan Lupa.
Haruka mendekati kristal yang paling redup dan menutup matanya. Ia tidak mencoba untuk melawan Kekosongan Lupa. Sebaliknya, ia memanggil semua kenangan yang telah ia kumpulkan dari perjalanannya---impian penduduk desa, kepercayaan diri yang ia dapatkan dari Istana Gema, pengampunan dari Gurun Pasir Waktu, dan harapan dari Hutan Harapan.
Haruka memancarkan semua kenangan dan kebijaksanaan ini ke dalam kristal. Secara ajaib, kristal itu mulai bersinar kembali, lebih terang dari sebelumnya. Cahaya dari kristal itu menyebar ke kristal-kristal lain, mengusir Kekosongan Lupa dan mengembalikan pengetahuan yang telah hilang. Haruka telah membuktikan bahwa pengetahuan dan kebijaksanaan tidak hanya ada di buku, tetapi juga di dalam pengalaman dan ingatan setiap makhluk.
Petualangan Haruka terus berkembang. Apakah kamu ingin tahu esensi pengetahuan apa yang Haruka ambil, atau kita lanjutkan ke petualangan berikutnya?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun