Tentu, mari kita lanjutkan petualangan Haruka.
Seri 23: Bayangan yang Hilang dan Takdir yang Tersembunyi
Setelah menyelesaikan masalah di mata air, Haruka melakukan perjalanan ke sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh hutan bambu yang rimbun. Desa ini dilanda masalah yang aneh: setiap malam, bayangan penduduk desa menghilang. Bukan hanya bayangan di bawah sinar bulan, tetapi juga bayangan mereka di siang hari. Tanpa bayangan, mereka merasa hampa dan kehilangan identitas. Mereka percaya ini adalah kutukan dari makhluk hutan, yang mencuri "bagian dari jiwa mereka."
Saat Haruka tiba di desa, dia bisa merasakan energi aneh di udara. Bukan energi jahat, melainkan energi yang tertarik oleh ketakutan. Haruka menyadari bahwa bukan makhluk hutan yang mencuri bayangan, melainkan bayangan itu sendiri yang "melarikan diri."
Haruka menelusuri sumber masalahnya, dan menemukan sebuah ruang terbuka di tengah hutan bambu, tempat sebuah batu datar besar berada. Di atas batu itu, dia melihat bayangan-bayangan yang menghilang berkumpul. Mereka tidak terperangkap, tetapi dengan sukarela berdiam di sana, karena di sanalah mereka merasa tenang dan utuh.
Haruka menyadari bahwa bayangan itu adalah refleksi dari diri batin seseorang. Penduduk desa, karena kehidupan mereka yang serba cepat dan penuh tuntutan, telah melupakan identitas dan takdir sejati mereka. Mereka hidup dengan topeng, memenuhi ekspektasi orang lain, dan mengabaikan panggilan batin mereka. Bayangan-bayangan itu, yang merupakan manifestasi dari diri sejati mereka, telah lelah mengikuti orang-orang yang mengabaikannya.
Haruka menyadari dia tidak bisa memaksa bayangan itu kembali. Dia harus membantu penduduk desa untuk berdamai dengan diri mereka sendiri. Haruka memanggil seluruh penduduk desa ke ruang terbuka di hutan bambu itu. Di sana, dia tidak melakukan ritual sihir, melainkan meminta mereka untuk duduk dalam keheningan dan merenungkan.
"Tutuplah mata kalian," kata Haruka. "Dan tanyakan pada diri sendiri: Siapa kalian sebenarnya? Apa yang benar-benar kalian inginkan dalam hidup? Apa takdir yang tersembunyi di dalam hati kalian?"
Pada awalnya, beberapa orang merasa gelisah dan bingung. Namun, perlahan-lahan, mereka mulai menenggelamkan diri dalam perenungan. Mereka mengingat mimpi-mimpi yang telah mereka lupakan, bakat-bakat yang telah mereka abaikan, dan gairah yang telah lama terkubur.
Ketika mereka membuka mata, mereka terkejut melihat bayangan mereka sendiri mulai bergerak dari batu itu. Bayangan-bayangan itu tidak melesat kembali, tetapi perlahan-lahan, seolah-olah berjalan dengan anggun, kembali dan menyatu dengan pemiliknya. Ketika bayangan mereka kembali, penduduk desa merasakan kelegaan yang luar biasa. Mereka merasa utuh, seolah-olah "bagian yang hilang" dari diri mereka telah kembali.
Haruka tersenyum. Dia telah membuktikan bahwa terkadang, bahaya terbesar bukanlah dari luar, tetapi dari dalam diri kita sendiri.
Apakah kamu tertarik dengan petualangan Haruka selanjutnya?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI