Paman Dracula dan Juliawati, Bertamu ke Rumah Orang-orangan Sawah
Setelah petualangan di Mesir, Paman Vlad mengutarakan ide berikutnya. "Julia, ada satu lagi kenalan lama yang ingin aku kunjungi," katanya. "Dia tinggal di sebuah ladang jagung di Amerika. Dia adalah Orang-orangan Sawah."
Juliawati mengangkat alisnya. "Orang-orangan Sawah? Apa dia juga... abadi, Paman?"
Paman Vlad tersenyum. "Dalam hal tertentu, ya. Kehidupannya tidak diukur oleh tahun, melainkan oleh musim. Keberadaannya ada untuk satu tujuan: melindungi."
Mereka pun terbang ke Amerika dan mendarat di sebuah ladang jagung yang luas. Di tengah-tengah lautan jagung yang menguning, berdiri sebuah gubuk kecil yang terbuat dari kayu dan jerami. Di depan gubuk itu, duduk seorang pria dengan topi jerami yang menutupi wajahnya. Pakaiannya tambal sulam, dan ia memegang sebuah tongkat yang dihiasi dengan labu-labu kering.
"Salam, Vlad," sapa Orang-orangan Sawah itu. Suaranya serak dan terdengar seperti angin yang bertiup melalui daun-daun jagung. "Sudah lama sekali. Kau terlihat... lebih cerah."
"Kau juga, Scarecrow," jawab Paman Vlad. "Kau tidak lagi dipenuhi jerami. Kau terlihat lebih hidup."
Juliawati terpesona. Orang-orangan Sawah itu tidak hanya diam. Ia bergerak, tersenyum, dan matanya memancarkan kedamaian yang luar biasa. Ia adalah penjaga ladang, bukan dari burung, melainkan dari keserakahan dan kegelapan yang bisa merusak alam.
Mereka bertiga duduk di sebuah bangku kayu. Orang-orangan Sawah itu menyajikan air jagung manis dan kue labu buatan tangannya. Ia bercerita tentang kehidupannya yang sederhana. Ia tidak memiliki kekayaan atau kekuasaan, tetapi ia memiliki kedamaian. Ia tidak membutuhkan apa pun, karena ia telah menemukan kebahagiaan dalam melayani dan melindungi.
"Aku selalu berpikir bahwa kekuasaan adalah tentang memerintah orang lain," kata Orang-orangan Sawah itu. "Tetapi kau, Vlad, telah menunjukkan kepadaku bahwa kekuasaan sejati adalah tentang menjaga dan melindungi, bukan untuk diri sendiri, melainkan untuk kebaikan semua."
Paman Vlad tersenyum. "Dan kau, Scarecrow, telah mengajarkanku bahwa kebahagiaan sejati bukanlah tentang hidup abadi, tetapi tentang menemukan tujuan yang abadi."
Malam itu, mereka tidur di sebuah pondok kecil di ladang. Juliawati terbangun di tengah malam dan melihat Paman Vlad sedang duduk di depan jendela, menatap ladang jagung yang diterangi cahaya bulan. Di sampingnya, Orang-orangan Sawah itu juga duduk diam, matanya memancarkan kedamaian.
Juliawati menyadari, kedua sosok abadi ini, yang satu dulunya haus akan darah dan yang lainnya terikat pada satu tempat, telah menemukan tujuan sejati mereka. Mereka tidak lagi mencari kekuasaan atau keabadian, melainkan kehangatan dan kedamaian.
Apakah kamu ingin tahu tentang petualangan Paman Vlad yang lain?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI