Mohon tunggu...
teteh_chatay_pasific
teteh_chatay_pasific Mohon Tunggu... kerja di Chatay Pasific aja...

------

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kabinet yeeeeee....

14 September 2025   12:43 Diperbarui: 14 September 2025   12:43 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Vlad Memilih Kabinetnya
Setelah keberhasilannya memimpin negara menuju kebahagiaan, Presiden Vlad harus membentuk kabinet. Namun, seperti semua yang ia lakukan, pilihannya sangat tidak biasa. Ia tidak memilih menteri berdasarkan pengalaman politik atau keahlian akademis. Ia memilih mereka berdasarkan hati.
Menteri Pendidikan dan Kebahagiaan: Presiden Vlad memilih seorang guru taman kanak-kanak yang paling disenangi anak-anak. Nama guru itu adalah Ibu Sinta. Ia percaya bahwa pendidikan adalah tentang menumbuhkan rasa ingin tahu dan kegembiraan, bukan hanya tentang nilai-nilai dan ujian. Di bawah kepemimpinannya, kurikulum sekolah diubah. Waktu bermain dan seni kini sama pentingnya dengan matematika dan ilmu pengetahuan. Setiap pagi, sekolah-sekolah diwajibkan untuk memulai hari dengan "lima menit tawa," di mana semua orang, dari siswa hingga guru, harus saling menceritakan lelucon.
Menteri Keuangan dan Kedermawanan: Posisi ini diberikan kepada seorang mantan pengusaha yang bangkrut karena terlalu dermawan. Pria itu, Tuan Hartono, terkenal karena sering memberikan barang dagangannya secara gratis kepada orang yang membutuhkan. Presiden Vlad melihatnya sebagai aset berharga. "Tuan Hartono mengerti bahwa kekayaan sejati tidak diukur dari jumlah uang di bank, tetapi dari jumlah kebaikan yang kita berikan," kata Presiden Vlad. Di bawah kepemimpinannya, kebijakan pajak diubah untuk memberikan insentif besar bagi perusahaan yang mendonasikan keuntungan mereka.
Menteri Pertahanan dan Pengampunan: Ini adalah posisi yang paling mengejutkan. Presiden Vlad menunjuk seorang veteran perang yang kini mengelola sebuah pusat rehabilitasi bagi mantan narapidana. Veteran itu, Mayor Rudi, telah menghabiskan hidupnya untuk membantu orang lain menemukan perdamaian, baik di dalam maupun di luar dirinya. Ia percaya bahwa musuh terbesar negara bukanlah musuh dari luar, tetapi kebencian dan perpecahan di dalam. Mayor Rudi bekerja sama dengan Presiden Vlad untuk membuat program perdamaian yang inovatif. Setiap konflik, baik kecil maupun besar, diselesaikan dengan mediasi dan dialog, bukan dengan paksaan.
Menteri Komunikasi dan Empati: Presiden Vlad memilih seorang penyair jalanan yang terkenal karena sajak-sajaknya yang menyentuh hati. Pria itu, Tuan Rumi, percaya bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk menyembuhkan. Ia menciptakan kampanye nasional untuk mempromosikan "mendengarkan dengan hati." Setiap stasiun radio dan televisi diminta untuk menyisihkan waktu setiap hari untuk menyiarkan cerita-cerita tentang empati dan pengampunan.
Pada hari pengumuman kabinet, para menteri baru berdiri di samping Presiden Vlad. Mereka tampak begitu berbeda dari menteri-menteri sebelumnya. Mereka tidak memakai jas mahal atau dasi mewah. Mereka memakai kemeja sederhana dan celana panjang, tetapi mata mereka memancarkan kehangatan dan kebaikan yang tulus.
Presiden Vlad, Sang Bapak Bangsa, sekali lagi membuktikan bahwa kepemimpinan sejati tidak diukur dari gelar atau kekuasaan, melainkan dari hati yang tulus.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun