Memasuki awal tahun ajaran baru merupakan momen penting bagi keluarga Muslim. Ini bukan hanya sekadar rutinitas anak-anak kembali ke bangku sekolah, tetapi juga saat strategis bagi orang tua untuk mengevaluasi, merancang ulang, dan memperkuat pondasi pendidikan anak-anak, baik dalam aspek akademik maupun spiritual. Lebih-lebih anak yang baru akan menempuh pendidikan pada jenjang di atasnya.
Dalam perspektif Islam, pendidikan bukanlah sekadar transfer pengetahuan, melainkan sarana utama menuju kebahagiaan dunia dan keselamatan akhirat. Islam memberikan kedudukan tinggi bagi ilmu dan orang-orang yang menuntut ilmu. Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim)
Ditegaskan juga dalam Al-Qur'an, Allah berfirman: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat." (QS. Al-Mujadilah: 11)
Untuk itu, semangat menuntut ilmu harus dipupuk sejak dini, tidak hanya melalui institusi pendidikan formal, tetapi juga dari lingkungan rumah.
Peran Sentral Orang Tua dalam Pendidikan Anak
Ulama salafus  salih sangat menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak. Imam Ibnul Qayyim rahimahullah mengingatkan:
"Banyak orang tua menelantarkan anak-anak mereka, tidak mengajari adab dan agama, lalu saat dewasa mereka tidak dapat berbakti, dan orang tua menyesali akibat kelalaiannya sendiri."(Tuhfatul Maudud bi Ahkam al-Maulud)
"Sungguh, anak itu seperti kertas kosong. Orang tua bertanggung jawab untuk menulis dan menentukan isinya."
Al-Qur'an menguatkan peran orang tua, sebagaimana dalam firman-Nya: "Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka." (QS. At-Tahrim: 6)
Oleh karena itu, pendidikan anak bukanlah tugas sekolah semata. Rumah adalah madrasah pertama dan utama, dengan orang tua sebagai guru dan teladan.
Tugas Utama Orang Tua
- Menanamkan Aqidah Sejak Dini
Pendidikan paling awal dan utama adalah penanaman tauhid. Luqman al-Hakim menasihati anaknya:
"Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar." (QS. Luqman: 13)
- Menjadi Teladan dalam Ibadah dan Akhlak
Anak-anak belajar lebih banyak dari contoh daripada kata-kata. Rasulullah bersabda:
"Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
- Mendoakan Anak dengan Kesungguhan
Doa adalah senjata orang mukmin. Nabi Ibrahim as berdoa:
"Ya Tuhanku,jadikanlah aku dan dari anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat.Ya Tuhan kami, kabulkanlah doaku"(QS. Ibrahim: 40).
"Ya Tuhanku,anugerahilah kepadaku dari sisi-Mu seorang anak yang shalih. Sesungguhnya Engkau Maha Mengabulkan doa"(QS. Ali-'Imran: 38).
- Memilih Lingkungan dan Sekolah yang Baik
Pendidikan anak tidak akan berhasil bila lingkungan mendukungnya buruk. Rasulullah bersabda: "Seseorang itu berada di atas agama teman dekatnya. Maka hendaklah kalian memperhatikan dengan siapa dia berteman." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Memilih sekolah yang memadukan ilmu dunia dan akhirat, memperhatikan akhlak, serta menjadikan agama sebagai pondasi, adalah bagian dari tanggung jawab orang tua.
 Amanah yang Sering Terlupakan
Awal tahun ajaran baru juga menjadi pengingat bahwa waktu terus berjalan. Umur manusia terbatas dan tidak bisa diulang. Allah mengingatkan: "Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya." (QS. Al-A'raf: 34)
Imam Ali bin Abi Thalib berkata:
"Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia adalah orang yang beruntung.
Barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia adalah orang yang merugi.
Dan barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia adalah orang yang celaka."
(Nahjul Balaghah)
Untuk itu, bagi orang tua muslim, dipandang perlu untuk:
Konsisten Pendidikan Agama di Rumah dan Sekolah
Gabungkan pendidikan formal dengan pendidikan agama dan adab harian di rumah. Kombinasikan pendidikan agama dan pengetahuan umum sehingga anak berkembang secara holistik.
Jadilah Role Model
Orang tua harus menjaga shalat, kejujuran, dan tanggung jawab. Anak-anak melihat dan meniru lebih dari sekadar mendengar.Konsisten Membacakan Al-Qur'an dan Hadits
Jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan utama, bukan hanya buku pelajaran dunia. Hadits-hadits pendek bisa diajarkan sebagai hafalan ringan.Evaluasi Teman dan Media Anak
Kendalikan akses anak terhadap media sosial dan gawai. Pantau pertemanan dan isi tontonan mereka.Berdoa dan Tawakal kepada Allah
Serahkan hasil didikan kepada Allah setelah berikhtiar. Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa dan harta benda kalian, tetapi Dia hanya memandang kepada amal dan hati kalian." (HR. Muslim dan Ibnu Majah)
Anak adalah amanah. Mereka bukan hanya harapan keluarga, tetapi juga aset umat. Kegagalan mendidik mereka bukan hanya berdampak pada dunia, tetapi juga dapat mengantarkan pada kerugian di akhirat. Maka mari jadikan awal tahun ajaran baru ini sebagai momentum membangun kembali kesadaran akan pentingnya peran orang tua, kekuatan ilmu, dan keberkahan pendidikan dalam Islam. (ar)