Mohon tunggu...
Kakarima
Kakarima Mohon Tunggu... Jurnalis - Kakarima

Bercerita dengan kata untuk edukasi kita bersama.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Universitas Indonesia Sentuh Desa Sembalun dengan Edukasi Kebencanaan dan Keterampilan P3K

17 Oktober 2022   19:48 Diperbarui: 18 Oktober 2022   05:55 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan plakat kegiatan dari Tim Pengmas FKM UI-DRRC UI kepada perwakilan di Desa Sembalun (Dok. DRRC UI)

Desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu desa yang memiliki risiko bencana. Mengutip dari indeks rawan bencana milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), disebutkan bahwa salah diantara ancaman bencana yang berpotensi mendera daerah ini yakni gampa bumi, banjir, tsunami, kebakaran, longsor, gunung berapu, konflik sosial, serta wabah penyakit.  

Alasan lain dipilihnya Desa Wisata (DeWi) Sembalun sebagai tujuan pengabdian masyarakat dikarenakan lokasinya berada di kawasan pegunungan yang rentan terjadi bencana. Lokasinya sendiri jauh dari perkotaan bahkan berada dekat dengan gunung berapi Rinjani. Desa ini juga jauh dari akses mendapatkan manfaat dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) khususnya dalam hal penguatan kapasitas serta mitigasi bencana alam.  

Secara umum daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap potensi bencana dikarenakan posisinya berada pada pertemuan dua lempeng aktif dunia yakni Indo-Australia (selatan) dan Lempeng Eurasia. Dapak bencana alam sendiri dapat berupa kerugian ekonomi, finik, sosial, psikologis, dan bahkan hingga mengakibatkan kematian.

Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dalam hal ini tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bekerja sama dengan Disaster Risk Reduction Center (DRRC) dan Unit Pelaksana Teknis Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) melaksanakan program pembinaan terhadap warga yang berada di desa tersebut.


"Kegiatan ini merupakan wadah kontribusi UI untuk mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan tinggi guna memberikan informasi terkait pengelolaan risiko bencana,  mengedukasi para jajaran kelurahan terkait, ketua RT/RW, tokoh agama, masyarakat serta membangun kesadaran mitra yang terlibat akan bahaya bencana, terutama bencana kebakaran dan gempa bumi, Meningkatkan kerja sama dan membina hubungan dengan pemerintah Lombok," papar Prof. Fatma Lestari, Kepala DRRC UI.

Terdiri dari dua puluh satu orang peserta, kegiatan workshop pemetaan risiko bencana dan penyusunan materi edukasi kebencanaan di desa Sembalun Bumbung bertemakan 'Mewujudkan Desa Wisata Tangguh Bencanadi Desa Sembalun Lombok Timur". Mereka terdiri dari kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabid. Kesiapsiagaan Bencana BPBD, Camat, Tim Siaga Bencana Desa (TSBD), tokoh masyarakat, tokoh perempuan, pelaku UMKM, perwakilan koperasi, mahasiswa, dan tentu saja masyarakat desan setempat.

Bertindak selaku ketua Pengmas, Prof. Fatma Lestari menjelaskan bahwa program ini dilakukan dengan interaksi antara peserta dengan nara sumber, pemaparan materi penanggulangan keadaan darurat yang berpotensi terjadi di Desa Sembalun. Di antara potensi yang besar kemungkinannya terjadi adalah gempa bumi, insiden medis, dan banjir.

Foto bersama Tim Pengmas FKM UI-DRRC UI dengan peserta di Desa Sembalun (Dok. DRRC UI)
Foto bersama Tim Pengmas FKM UI-DRRC UI dengan peserta di Desa Sembalun (Dok. DRRC UI)

Sebagai upaya memberikan bekal keterampilan kepada peserta, Tim Pengmas memberikan pelatihan tentang P3K yakni Bantuan Hidup Dasar (BHD), fikssi dan imobilisasi korban, pengangkatan, serta pemindahan korban (lifting moving). Untuk dapat memetakan risiko bencana di Desa Sembalum kemudian diadakan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan tokoh masyarakat dan pemerintah desa terkait.

Lalu Muliadi, ST., M.T., selaku kepala pelaksana BPBD Kecamatan Sembalun, Lombok Timur mengatakan bahwa program pengabdian masyarakat ini memberikan manfaat dalam mewujudkan desa wisata yang tangguh bencana."Tentunya kami berharap kerjasama antara pemerintah NTB dan Universitas Indonesia terus terlaksana dalam melaksanakan program baik dalam hal penelitian maupun kegiatan pengabdian masyarakat untuk memaslahatan masyarakat. Tentunya diskusi bersama yang sudah dilakukan menjadi bekal bagi masyarakat yang ada di Sembalun Bumbung untuk selalu siap siaga dan antisipasi dalam menghadapi risiko bencana di daerah ini." ungkap Lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun