Mohon tunggu...
Jaja Zarkasyi
Jaja Zarkasyi Mohon Tunggu... Penulis - Saya suka jalan-jalan, menulis dan minum teh

Traveller, penulis dan editor

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jalan Pulang untuk Farah (Bag. II)

17 Juni 2019   15:56 Diperbarui: 17 Juni 2019   16:57 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Betul, farah. Kamu tak usah risau, tubuhmu hanya pinjaman. Hakikat kebaikan itu ada dalam hati dan jalan kebaikan yang kau pilih"

Tak terhitung belasan nasihat terus menguatkan jalan hijrahku. Mereka kadang menelpon, kadang pula mengirimnya via WA. Setidaknya sampai di titik ini rencanaku didukung banyak pihak.

Hingga akhirnya, di setengah perjalanan hijrahku kutemui laki-laki baik yang sering diceritakan itu. Namanya Rana. Badannya tinggi dan kulitnya putih, ia sangat sopan memperlakukanku. Kami bertemu di FB, meski dia yang pertama mengajakku berkenalan.

"Farah, aku mengenalmu tulus. Percayalah!"

"Bagaimana kamu bisa meyakinkanku bahwa ketulusan itu benar-benar akan berwujud di kehdiupan nyata?"

"Kamu tidak perlu banyak bertanya tentang ketulusanku. Cukup kamu nilai apakah aku serius atau main-main"

"Aku hanya takut menjadi pelarianmu saja"

"Bagaimana kamu bisa menilaku seperti itu?"

"Banyak cerita tentang laki-laki yang awalnya baik, pada akhirnya pergi begitu saja. Kadang tanpa pamit"

"Itu hanya dalam cerita saja. Aku berbeda dengan mereka. Karena aku sangat nyaman mengenalmu, farah"

"Bagaimana kamu akan mengajariku tentang kebaikan?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun