Mohon tunggu...
Nur Azis
Nur Azis Mohon Tunggu... Pembelajar sepanjang waktu

Bercerita dalam ruang imajinasi tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tukang Kayu yang Trauma

26 Oktober 2019   22:22 Diperbarui: 26 Oktober 2019   22:41 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Ya sudah lah, gampang. Besok saya bawakan alat-alat pertukangan saya. Semua akan beres. Tapi, kasih imbalan dulu ya."

"Haiyah ... dimana-mana, yang namanya imbalan itu di belakang, Kang. Sudah, benerin dulu, nanti habis itu saya kasih imbalan."

Keesokannya, setelah mengantar istrinya, Suman kembali ke warung Mbak Midah dengan seperangkat alat pertukangannya.

"Kang Suman, ini ada temannya, yang nanti membantu Sampean, Namanya Kang Madun."

Dua lelaki itu, segera memperbaiki warung Mbak Midah.

"Loh ... dengar-dengar, Sampean trauma dengan alat tukang dan kayu, Kang Suman. Ini kok, berani, memperbaiki warung ini." Kata Madun.

"Oh ... itu alasan saya saja. Saya tak mau bekerja di tempat Juragan Abas. Dia itu, lelaki hidung belang. Beberapa kali, saya sempat menjumpai, dia menggoda istri saya. Siapa yang tidak takut. Saya sering ke pikiran, hingga hilang konsentrasi, dan akhirnya kecelakaan itu terjadi."

"Oh ... lah kenapa tidak bekerja di tempat yang lain saja?"

"Saya juga takut. Jika aku bekerja, bagaimana jika Juragan Abas menghampiri istriku di rumah. Dengan begini, istri saya bekerja di Pabrik, saya bisa setiap hari mengawasi istri saya. Jika ada yang berani macam-macam, akan langsung saya sikat."

"Midah juga begitu" kata Madun.

"Midah?" Suman matanya berputar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun