Mohon tunggu...
Nur Azis
Nur Azis Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sepanjang waktu

Bercerita dalam ruang imajinasi tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mulutmu Memakanmu

19 Desember 2018   16:05 Diperbarui: 19 Desember 2018   16:23 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nak Rohadi!!!" Bentak Badri.

Rohadi tersadar dari lamunannya. "Oh iya ... " Rohadi kelabakan, sampai hampir terjatuh di depan Lastri. "Maaf Pak ... sampai mana tadi?"

"Hehe ... Nak Rohadi itu lho, sudah ndak tahan ya?" gurau Parti kepada Rohadi.

"Saya jadi malu Bu" jawab Rohadi, dengan memalingkan pandangannya ke bawah.

"Nak Rohadi boleh kok mencobanya dulu"

"Hush ... Ibu itu ngomong apa? Masak, anak kok pakai coba-coba." Bentak Badri kepada Parti.


"Bercanda Pak"

"Bercanda? Lha kenapa dulu, Ibu tidak menawari seperti itu juga kepada Bapak?"

"Ya buat apa, Bapak kan miskin" Jawab Parti ketus.

"Maaf, ini mau dilanjutkan apa bertengkar saja" sela Rohadi.

"Oh iya, maaf Nak Rohadi. Biasa, kalau sama Ibunya Laras pengennya berdebat terus."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun