Kembangku mekar
Semerbak baunya
Menenteramkan setiap jiwa
Yang singgah di sekelilingnya
Sang bunga mekar dengan tak kenal masa
Meski di musim kering sekali pun
Semangatnya tak pernah reda
Ia seakan tak ingin luput untuk membalasku
Karena sempat mengairinya
Di waktu kerontang
Padahal ia sama sekali tak tahu
Bahwa aku hanya pura-pura menyiram
Sementara penciptanya sendiri
Yang berkuasa untuk menumbuhkan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!