Mohon tunggu...
Muhammad Adib Mawardi
Muhammad Adib Mawardi Mohon Tunggu... Lainnya - Sinau Urip. Nguripi Sinau.

Profesiku adalah apa yang dapat kukerjakan saat ini. 😊

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Memetik Hikmah Tahun Baru Hijriyah

12 Agustus 2021   20:40 Diperbarui: 12 Agustus 2021   20:46 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini kita sedang berada pada hari-hari awal dari pergantian tahun Islam, yakni tahun baru hijriyah. Pada pergantian tahun hijriyah ini pada umumnya kita memiliki kebiasaan untuk membaca doa yang kita panjatkan pada saat sore hari maupun pada petang hari beberapa saat sebelum dan setelah terjadinya pergantian tahun baru hijriyah.

Adapun tujuan kita memunajatkan doa-doa tersebut adalah agar kita mendapat ampunan dari Allah SWT atas kesalahan-kesalahan kita di masa yang lalu di mana kita barangkali belum sempat untuk mentaubatinya. Kita belum sempat untuk bertaubat karena kita benar-benar lupa atas kesalahan kita sendiri atau bisa juga hal itu terjadi karena kita tidak sadar bahwa sebenarnya kita telah berbuat kesalahan.

Oleh sebab itulah, pada momentum pergantian tahun hijriyah tersebut kita mengakui segala bentuk kesalahan kita baik yang kita sadari maupun yang tidak kita sadari yang tentu saja tidak ada satu pun yang luput dalam pandangan Allah SWT.

Selain itu, dalam doa tersebut kita pun memohon kepada Allah agar dapat menerima seluruh amal shalih yang telah perbuat di masa lalu sehingga kita pun tidak akan melewatkan masa kehidupan kita dengan keadaan yang sia-sia.

Dengan adanya masa pergantian tahun hijriyah ini kiranya kita menjadi semakin sadar bahwa tidak ada satu pun yang abadi di dunia ini kecuali Allah SWT semata. Dengan demikian seluruh makhluk-Nya sudah pasti akan mengalami kerusakan-kerusakan maupun kebinasaan. Mereka yang dahulunya ada di dunia ini dengan bermacam fasilitas yang mereka miliki dan mereka sandang akan menjadi tidak ada. Sebab semuanya telah kembali ke sisi Tuhan mereka.

Dan tidak lupa pula dalam rangkaian doa tersebut kita juga memohon kepada Allah agar kita senantiasa mendapat perlindungan dari bermacam godaan yang berasal dari setan, para sekutunya maupun para bala tentaranya sehingga kita akan dapat menghindarkan diri dari bermacam tipu daya yang berpotensi dapat menggelincirkan kita dalam kehinaan.

Selain itu, kita juga berlindung kepada Allah agar kita dapat terjaga dari bermacam nafsu ammarah yang sewaktu-waktu ia bisa saja timbul pada diri kita dimana nafsu ini selalu saja mengajak kita pada keburukan-keburukan serta selalu berusaha untuk menyibukkan diri kita dengan berbagai hal yang menyebabkan diri kita menjadi lalai untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Padahal kita kiranya juga telah menyadari bahwa waktu kehidupan kita di dunia ini merupakan bekal yang begitu berharga nilainya. Oleh sebab itu, Allah SWT berkali-kali juga telah mengingatkan kita di dalam Al-Qur'an agar kita tidak bermain-main dengan waktu ini. 

Dalam hal ini, bahkan Allah SWT telah bersumpah dengan menggunakan waktu fajar, dengan menggunakan waktu dhuha, waktu 'ashar, hingga waktu malam. Semuanya itu ditujukan agar kita selaku hamba-Nya senantiasa mawas diri dan dapat mendayakan seluruh waktu, kesempatan maupun umur yang telah diamanahkan pada diri kita itu dengan sebaik-baiknya.

Diantara upaya yang dapat kita lakukan untuk menghindari kerugian akibat penyalahgunaan waktu ini adalah dengan cara mengisinya untuk beriman kepada Allah SWT. Kita menggunakannya untuk melakukan berbagai amal shalih serta kita menggunakannya untuk memperbaiki keadaan diri kita yakni dengan cara saling menasehati dalam menjalankan kebenaran maupun saling menasehati dalam menetapi kesabaran.

Hal itu sebagaimana diterangkan dalam QS Al-'Ashr ayat 1-3 berikut:

Demi waktu 'ashr. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, orang-orang yang beramal shalih, serta mereka yang saling berwasiat dalam perihal kebenaran dan saling berwasiat dalam menetapi kesabaran.

Melalui penjelasan yang tersirat dalam surah Al-'Ashr tersebut kiranya kita juga dapat menyadari bahwa sebenarnya usia kita di dunia ini pun tidaklah cukup panjang bahkan juga dapat dikatakan sangat pendek masanya. 

Oleh sebab itu, betapa meruginya kita manakala kita tidak mengisi waktu-waktu kita yang begitu singkat ini untuk menyiapkan sebaik-baiknya bekal, yakni ketaqwaan kepada Allah SWT.

Dalam QS Al-Baqarah ayat 197 telah dijelaskan:

"Dan berbekallah kalian, maka sesungguhnya sebaik-baiknya bekal adalah ketaqwaan."

Dengan merenungi penjelasan yang disampaikan pada ayat tersebut kiranya dapat semakin mengantarkan kita pada pemahaman bahwa waktu kita yang sangat pendek ini hendaknya kita pergunakan untuk membawa sebaik-baiknya bekal yakni ketaqwaan dan pengabdian kita kepada Allah SWT. Hal ini sebagaimana hakikat penciptaan kita di dunia ini sebenarnya adalah untuk mengabdi, menghamba dan beribadah kepada Allah SWT. Di dalam QS Adz-Dzariyat ayat 56 telah dijelaskan:

"Dan tidaklah Aku telah menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka menyembah kepada-Ku."

Semoga kita senantiasa mendapat taufiq, hidayah, dan 'inayah dari Allah SWT sehingga kita dapat menggunakan waktu kita dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian kita pun berharap akan dapat terhindar dari bermacam kerugian, baik ketika berada di alam dunia dan lebih-lebih ketika kita berada di alam akhirat kelak. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun