Mohon tunggu...
Kang Insan
Kang Insan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

God created men in order to tell stories

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Trotoar Jalan

10 Agustus 2012   04:02 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:00 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

bapak tua itu

sejak pagi menengadahkan tangan

meminta-minta pada ribuan yang lewat

di sisinya sang istri setia menunggu

sebelum matahari terlalu keras menyengat

beberapa lembar rupiah lecek


atau koin-koin kecil bergemerincing

dengan gembira didekapnya

bak dekapan kakek pada cucunya

siapa sanak hendak dituju?

kota terlalu jauh dari kampung sisi gunung

sayang uang hanya cukup buat makan berdua

tak ada lebih buat ongkos pulang

hilang di rimba kota besar

orang kampung kirim doa

konon begitu biasanya

pada orang yang sudah meninggal.

bapak tua itu

jalan tertatih dituntun istrinya

entah pergi dan berteduh di mana

tapi besok

dia akan terduduk kembali di tempat tadi

menunggu perderma bermurah hati

meskipun kadang tanpa kepastiaan

atau mungkin sekadar menghabiskan sisa umur saja!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun