Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Lelaki-Perempuan di Meja Makan, Pada Sebuah Akhir Pekan

16 Januari 2023   06:46 Diperbarui: 16 Januari 2023   07:02 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sendok dan garpu berdenting pelan, seakan tahu diri tak lancang melebihi cerita sang tuan. Gelas putih mulus hanya terdiam, menunggu di bibir meja, berharap mampu segera menuangkan cairan sebagai pereda amarah.

Makan pagi yang tegang, setelah semalaman beradu mulut mempertahankan kesombongan. Terasa kaku tanpa sentuhan, hidangan lezat terasa hambar memasuki kerongkongan.

Si lelaki bertubuh tinggi, memakai jas mahal berwarna tebal, jam mewah melingkar membantu memecah suasana. Tik, tik, tik, yang membosankan. Sedetik terasa lama, sangat lama, teramat lama.

Sang perempuan berdandan bak putri bangsawan, beralis hitam bersulam, bibir merah bekas polesan, cantik rupawan tanpa tandingan. Batu berlian memenuhi jari tangan, kemegahan apalagi yang belum mampu mereka pertunjukan?

Tapi meja makan adalah ladang pertempuran, tempat melampiaskan amarah dengan saling diam. Saling pasang muka masam, menjadikan aneka hidangan pajangan basi menjijikan. Pada akhir pekan, waktu yang seharusnya saling bermesraan.

#####

Baganbatu, januari 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun