Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Anak-Anak Sri Lanka

25 Juli 2022   06:43 Diperbarui: 25 Juli 2022   06:54 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari beranjak senja, puluhan bahkan mungkin ribuan anak-anak bergerombol di serambi hina. Wjahnya tirus tanda kekurangan asupan tenaga, matanya menanggung lelah yang mungkin belum di mengerti arti dan maknanya oleh mereka. Hanya berjalan memutar mengitari kenyataan, berharap Tuhan menjatuhkan makanan dari langit sebagai bekal malam. Dingin yang mulai mencekam, kantuk yang tetiba menghantam, horor kekerasan yang bisa datang kapan saja tanpa belas kasihan. Sungguh malam panjang penuh penderitaan, setelah siang membakar tanpa masadepan dan kepastian.

Pemerintah abai dengan rakyatnya, mendahulukan insfratuktur daripada menyediakan gizi untuk generasi yang masih renta.

Tetangga hanya bergumam "kasihan", karena dirumahpun tak ada makanan yang tersisa.

Jika kita menyaksikan dari layar kaca, kemudian berkata lirih "kasihan" tanpa mengulurkan derma, sungguh itu sebuah dosa yang sangat hina.

Yang terjadi di sana, bisa terjadi kepada anak-anak kita,  menangisnya mereka, sama persis seperti tangisan anak-anak di depan mata.

Anak manusia yang mesti terkorban oleh sesuatu di luar jangkauan nalar mereka.

Siapa yang salah?

#####

Baganbatu, akhir juli 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun