Kepadamu, yang mengaku tak rapuh oleh waktu, berdiri tegak pada angin hingga menyelam pada dingin.
Benarkah hati telah membeku, sekian abad menuggu pinta menjemput rindu.
Benarkah? Atau engkau sembunyikan risau di balik riasan, menampakan senyum padahal tangis memenuhi bantal.
Kepadamu, mengapa palsu menjadi keteguhan, tak hendak mengakui lelah sebagai sandaran.
Sampai kapan.
*****
Baganbatu, januariÂ
2022Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!