Bismillah. Ketika hamba hendak meraih surga, dua ribu sinar laksana anak panah datang memisah. Panas tak terkira, silau hampir membutakan kornea.
Telah hamba coba memutar arah, mendaki jalan terjal sepi seumpama, menuruni ngarai dengan rawa muslihat meraba. Tapi setiap persimpangan, mata dajal beraroma dusta memindai kesungguhan hati hamba. Belum lagi ribuan anak cucu setan menghambat perjalanan, menawarkan kemegahan, menyodorkan kenikmatan keduniawian.
Hamba pernah lengah, bukan sekali atau dua kali, khilaf dan salah berakhir dengan tumpukan dosa. Setiap kaki melangkah, setiap lidah berkata, setiap hati dan pikiran berprasangka, ada percikan api neraka dititipkan. Entah oleh setan, entah jiwa ini telah meneken kontrak kesesatan.
Hamba mengaku salah, semoga Tuhan pemilik bilik hati penuh kelembutan, sudi memberih tangguh kepada hamba menata pertobatan.
******
Baganbatu, akhir juli 2021