Di bening matamu, tiada amarah. Tak ku lihat iba atau derita. Datar seperti landasan pacu  pulau sengketa.
Sembunyikan perang. Barisan maklumat menghantam riasan. Berkecambah keluh-kesah di asbak rokok. Asap menemani. Dentuman bom putih menyanggupi. Melayang.
Tertawa di reruntuhan norma, menangis sebentar memenuhi gelas kaca. Pelukan kelam terasa hingga luar jendela
Mata itu menenggelamkan tanya, tatapan nanar berdimensi malam. Hilir mudik sengkarut persoalan, tak mempengaruhi ekspresi wajah.
Semakin dipandang, semakin jauh jejak-jejak tertinggal. Sulit dicari titik permulaan, semakin dalam menyelami tanpa dasar. Perasaan, keingintahuan.
Matamu menyembunyikan.
*****
Baganbatu, januari 2021