Aku dalam perjalanan menuju Bali sore ini. Bangku kosong di sebelahku mengusik kenangan tentangmu, hanya fotomu dalam bingkai layar 6 inchi menjadi teman dalam diam. Seandainya engkau turut hadir saat ini, kan ku rasakan terbang dengan hati berbunga itu sangat membahagiakan
Mungkin tari kecak akan mengisi ruang pikiranmu tentang Bali dan aku, cak kecak-kecak, suara dan ritme menyatu membentuk sebuah ikatan jiwa. Langit kosong dari luar jendela, awan beterbangan mencari teman menjelajah angkasa
Pesawat menukik mencari landasan tempat roda menyentuh muka bumi. Bunyi mencicit dan berderit seakan beradu perasaanku dengan kenangan tentangmu. Patung Garuda Wisnu Kencana telah menyambutku dengan tatapan rindu melebihi waktu. Ku harap engkaupun menunggu datangku dalam balutan baju adat Bali yang menawan
Semua hal masih tentangmu.koper besar yang ku seret sejak dari terminal bandara, berisi penuh tentang segala yang engkau suka dan engkau harapkan. Baju kimono bermotif bunga sakura, seikat anggrek bulan yang paling engkau puja, bahkan setumpuk surat cinta yang pernah saling kita kirimkan ada di sana
Terbang ke Bali membuatku memiliki waktu cukup untuk memeriksa ulang hubungan kita. Dan ternyata aku bahagia dengan segala yang engkau beri dan engkau pinta, membiarkan separuh jiwa merasakan rindu, setengahnya lagi berisi cemburu yang kadang mengganggu.
Bagan batu, April 2020