"Siapa yang di kubur?"
"Kebodohanku."
"siapa yang di tanam?"
"Perasaanku!"
"Mengapa Engku hidup lagi?"
"Aku belum puas menikmati"
Hidup tanpa jiwa, berbicara tanpa makna. Berjalan tanpa meninggalkan jejak kebajikan, bertempat tinggal bagai racun di dalam botol. Bau anyir kebusukan batin, kilatan petir tergambar dari senyum penghias bibir.Â
"Engkau telah mati?"
"Buktinya aku di sini!"
"Engkau sejenis zombi?"
"Menurutmu?"
"Suka makan kemenyan?"
"Aku lebih suka upeti."
Mencari keabadian dengan tanda tangan, mencemari makan pagi dengan kolusi. Berteman dengan setan penjaga gerbang, bersalin rupa jutaan kali demi ambisi.
"Kapan engkau mati lagi?"
"Setelah tak ada yang bisa ku korupsi!
"Yakin itu pasti?"
"Pertanyaan bodoh lima tahun sekali."
Mati dan hidup lagi, mari kita rayakan dengan lagu selamat datang.