Sunyi di pelataran hari. Seumpama cicak mengendap dibalik bingkai foto. Senyap, tarikan napas tak menimbulkan gelisah, mengendap dengan mata menjelajah
Satu-satunya yang ku tunggu adalah kabar baikmu. Tak perlu mengeja sunyi di buku harian tak berisi, mencoret aksara sebagai pengganti tarikan jiwa. Tak perlu menunggu kertas putih bersuara
Ruang utama sepi adalah sunyi yang merajalela, memenuhi naluri mimpi hingga mendobrak lelah. Cicak dan sunyi mungkin tak berkawan, bingkai foto dan dinding sepi telah lama saling diam. Diam, hingga pergantian masa
Bagan batu, di kala pagi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!