Mohon tunggu...
Kang Marakara
Kang Marakara Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengangguran Terselubung

Belajar dan mengamalkan.hinalah aku,bila itu membuatmu bahagia.aku tidak hidup dari puja-pujimu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Puisi | Siang

22 Januari 2020   16:57 Diperbarui: 22 Januari 2020   18:05 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siang. Panasnya merambat di seluruh pembuluh darah, menusuk celah pori-pori membakar hati. Ilalang kering terbakar hiasan jiwa, angin bertiup memindahkan suasana

Sepanjang perjalanan siang yang mendera, keringat mengucur menganak sungai. Sejengkal sebelum sampai ajal menjelang, biarkan panas dan siang bernostalgia

Mengapa tak ku tananam butiran cahaya, agar terang abdi di singgasana. Ruang harapan terbuka,  mimpi dan hayalan merajalela

Siang berjalan setiap sebentar. Terang bersekongkol dengan kesibukan. Sebentar lagi senja tiba!

Bagan batu, siang ini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun