Siang. Panasnya merambat di seluruh pembuluh darah, menusuk celah pori-pori membakar hati. Ilalang kering terbakar hiasan jiwa, angin bertiup memindahkan suasana
Sepanjang perjalanan siang yang mendera, keringat mengucur menganak sungai. Sejengkal sebelum sampai ajal menjelang, biarkan panas dan siang bernostalgia
Mengapa tak ku tananam butiran cahaya, agar terang abdi di singgasana. Ruang harapan terbuka, Â mimpi dan hayalan merajalela
Siang berjalan setiap sebentar. Terang bersekongkol dengan kesibukan. Sebentar lagi senja tiba!
Bagan batu, siang ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!